Kantor Tempo Diteror Kepala Babi dan Bangkai Tikus, Zul: Tindakan Itu Merusak Marwah Jurnalisme!

Zulyandi, Pimpinan Redaksi Media Press Indonesia (pressind.com) 

Catatannasional.com - Adanya Kepala Babi dan Bangkai Tikus di kantor Media Tempo, pada Rabu (19/3/2025). Jadi sebuah dugaan adanya upaya teror pada Jurnalis Tempo, yang dilakukan oleh Oknum yang belum diketahui asal-usulnya.

Menanggapi adanya kejadian tersebut, Zulyandi selaku Pimpinan Redaksi Media Press Indonesia (pressind.com) mengecam Oknum yang melakukan tindakan tidak terpuji itu.

"Perbuatan yang sangat tidak terpuji," ujarnya.

Dirinya mengatakan upaya teror tersebut termasuk sebuah tindakan yang sangat merusak Marwah Jurnalisme, dan menghina secara terbuka terhadap keprofesian Wartawan.

"Tindakan itu sangat merusak marwah Jurnalisme, sama dengan melakukan penghinaan kepada para wartawan," kata Zul saat dimintai tanggapan di kantor Redaksi pressind.com.

Dengan adanya kejadian ini dirinya berharap Kepolisian Republik Indonesia dapat mengusut tuntas kasus itu dan menangkap Oknum yang melakukan tindakan teror tersebut.

"Semoga para APH khususnya Polri bisa usut tuntas kasus ini dan menangkap Oknum yang melakukan teror itu," ungkapnya.

Terkait adanya kejadian ini juga "Kita semua rekan-rekan Se-Profesi (Wartawan) harus ikut mengawal proses pengusutan kasusnya," imbuh Zul di akhir tanggapannya.

Diketahui sebelumnya, Sekretaris Jenderal Iwakum, Ponco Sulaksono menyatakan teror-teror tersebut merupakan bentuk intimidasi yang tidak hanya mengancam keselamatan individu, tetapi juga menjadi ancaman serius terhadap kebebasan pers di Indonesia.

“Aksi teror yang berulang ini jelas-jelas upaya membungkam kerja jurnalistik. Padahal, Jurnalis memiliki hak untuk bekerja tanpa ancaman dan intimidasi,” kata Ponco dalam keterangan tertulis, Sabtu (22/3).

Ponco juga menyesalkan tindakan lamban dari aparat kepolisian dalam mengungkap teror sebelumnya, hingga teror kembali berulang.

“Kami minta aparat bergerak cepat. Jangan biarkan teror semacam itu berulang,” tegasnya. 

Ponco menilai bahwa aksi teror berulang yang menimpa Jurnalis Tempo seolah menunjukkan bahwa Indonesia darurat kebebasan pers. 

“Aksi teror yang berulang ini mengindikasikan bahwa Indonesia darurat kebebasan pers,” katanya.

Posting Komentar

0 Komentar