Selama Ramadan 2025, Kemenag Kirim 1.000 Dai dan Daiyah ke Wilayah Seluruh Indonesia



Catatannasional.com - Selama Ramadan 2025, Kementerian Agama (Kemenag) akan memberangkatkan 1.000 dai dan daiyah ke wilayah terluar, terdepan dan tertinggal (3T) di seluruh Indonesia.

Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kemenag Abu Rokhmad, menjelaskan, program pengiriman dai ini bertujuan memperkuat syiar Islam dan meningkatkan literasi keagamaan di daerah yang minim akses terhadap pendakwah.


“Melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, kami ingin memastikan masyarakat (Muslim) di wilayah 3T mendapatkan bimbingan keagamaan yang memadai selama Ramadan,” ujar Abu Rokhmad dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (26/2/2025).


Abu Rokhmad menegaskan, program ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah untuk memberi layanan keagamaan yang merata.


Guna mendukung berbagai aspek operasional dan logistik, termasuk pelatihan, transportasi, serta penyediaan kebutuhan selama dai bertugas, Abu menjelaskan, Kemenag menggandeng mitra strategis yang terlibat dalam program ini, yaitu Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), Lembaga Filantropi Islam, perbankan syariah, hingga Ma’had Aly.


“Melalui program ini kami ingin memberikan manfaat ganda, tidak hanya dalam aspek spiritual, tetapi juga penguatan ekonomi, pemberdayaan masyarakat, hingga pengentasan kemiskinan di daerah 3T,” jelas Abu.


Sebagai informasi, program pengiriman dai sudah berjalan sejak 2022 dengan jumlah dai yang meningkat setiap tahun.


Pada 2022, sebanyak delapan dai dikirim, meningkat menjadi 50 dai pada 2023, dan 500 dai pada 2024.


Sementara untuk 2025, Kemenag menargetkan pengiriman 1.000 dai ke-198 wilayah 3T di 38 provinsi, termasuk wilayah perbatasan dan daerah dengan populasi Muslim kecil.


Namun Kemenag memastikan, para dai dan daiyah yang akan diberangkatkan harus mengikuti pelatihan intensif terkait metode dakwah, keterampilan komunikasi, dan adaptasi budaya.


Selain itu, mereka juga dibekali dengan pengetahuan ekonomi syariah untuk membantu pemberdayaan ekonomi lokal.

Posting Komentar

0 Komentar