SAdAP Apresiasi Aksi Damai TIB Menyikapi Hak Angket DPR RI dan Pemakzulan

 


Jakarta - Wacana hak angket yang terus digulirkan pasca pemilu 2024 oleh Paslon 01 dan 03 menghadapi banyak kendala dengan munculnya gerakan sipil yang kontra dengan wacana tersebut, Salah satunya dari ormas Timur Indonesia Bersatu (TIB). 

Gerakan penolakan terhadap hak angket tersebut dilakukan sebab dinilai sebagai alat politik yang bertujuan untuk membuat gaduh, dan dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa. Aksi demonstrasi yang dilakukan oleh TIB mendapat respon positif dari berbagai tokoh masyarakat salah satunya Syarifuddin Daeng Punna.


Pria yang akrab disapa SAdAP ini mengapresiasi langkah ormas TIB yang ikut menyuarakan penolakan terhadap hak angket. Saya mengapresiasi gerakan teman-teman, apalagi dilakukan dengan cara yang damai, saya sangat mendukung terang Ketua Dewan Pembina Gibran Centre wilayah Indonesia Timur ini.

Selaku pembina ormas Timur Indonesia Bersatu, saya mendukung gerakan ini, saatnya kita saling berangkulan. Pilpres telah Usai, saatnya kita hilangkan sekat antar pendukung, dan saya berharap para elit politik dapat berperan sebagai penyejuk, jangan terus-terusan melakukan provokasi yang berujung terjadinya konflik ucap ketua Laskar Prabowo 08 Sulsel ini.

Olehnya itu, selaku dewan pembina timur Indonesia bersatu Sulsel sekali lagi saya mengajak kita semua untuk saling menjaga dan mengingatkan satu dengan yang lain, kita tidak perlu terjebak dengan kepentingan elit. Saya juga menginstruksikan kepada jajaran ormas yang ada dibawah naungan saya diantaranya Laskar Merah Putih (LMP), PEKAT-IB, Semut Hitam, Barmas, Patonro, agar solid dan saling bergandengan tangan menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, untuk urusan Hak Angket biarlah diselesaikan secara politik karena meski digulirkan sebagaimana yang diatur dalam UU 17/2014, keputusannya tidak akan membatalkan hasil pemilu jadi lebih baik kita tidak terlalu fanatik menyikapinya tutup SAdAP.

Posting Komentar

0 Komentar