Cianjur - Pesta demokrasi Pemilihan Umum presiden dan wakil presiden dan legislatif 2024 telah usai, meskipun menyisakan banyak permasalahan dan di anggap sebagai PEMILU “terbrutal” sepanjang sejarah republik ini berdiri, Cianjur, 30 Maret 2024
Kini, masyarakat Indonesia dihadapkan pada Pemilihan kepala Daerah (Pilkada) bupati/wakil bupati dan Gubernur/Wakil gubernur yang akan digelar pada 27 November 2024 yang akan dilaksanakan serentak di Seluruh wilayah Indonesia.
Meskipun tahapan pilkada belum dimulai, berbagai meme bertebaran baik di media online maupun di platform media sosial bahkan di jalan protokol mulai bermunculan baliho calon Bupati bak jamur di musim penghujan termasuk di salah satu kabupaten yang terkenal dengan julukan “Kota Santri” yaitu Kabupaten Cianjur.
Kabupaten Cianjur sebagai kabupaten terluas ke 2 di Jawa Barat dengan jumlah penduduk tentunya mempunyai dinamika tersendiri dalam setiap momentum politik yang terjadi termasuk bakal calon yang di gadang gadang bakal memeriahkan kontestasi politik pilkada November nanti.
Salah satu calon pemimpin baru harapan baru (bupati.red) yang lagi viral saat ini adalah Jamiludin yang meme flayer nya bertebaran di media sosial maupun di berita online.
Kang Jamil saapaan akrabnya mulai banyak dilirik oleh masyarakat kabupaten cianjur sebagai sosok calon alternatif bupati kabupaten Cianjur karena sosoknya yang sudah begitu familiar di akar rumput sebagai anak muda yang selalu dan sangat peduli membantu masyarakat cianjur yang membutuhkan tanpa membedakan latar belakang.
Sudah banyak masyarakat yang di bantu sama beliau termasuk masyarakat yang terdampak gempa cianjur 1,5 tahun yang lalu melalui gerakan peduli Gempa bumi Cianjur.
Selain itu juga sebagai seorang jebolan santri tulen, beliau sangat banyak membantu Pondok pesantren, majelis taklim serta lembaga keagamaan lainnya yang tersebar di Kabupaten Cianjur baik itu biaya operasional maupun sarana prasarana pondok pesantren yang saat ini masih sangat minim perhatian dari pemerintah.
Pemuda yang asli orang cianjur tepatnya desa sukajadi kecamatan karangtengah ini selain sebagai sosok muda juga berangkat bukan dari orang kaya, elitis dan birokratis tapi dari kalangan biasa, ayah beliau almarhum adalah seorang mantri, petani dan guru ngaji di kampungnya.
Dengan latar belakang inilah beliau di tempa menjadi sosok yang egaliter (merakyat) tidak elitis serta mau mendengar dan mau turun ke bawah “blusukan” menyerap aspirasi masyarakat kecil.
“Maka sudah saatnya cianjur di pimpin “kunu ngora “ (oleh anak muda) yang punya ide gagasan program, inovasi yang bisa menghantarkan cianjur menjadi kabupaten ter MAJU dan ter SEJAHTERA di Jawa Barat tidak seperti sekarang IPM nya jeblok terus “ ujarnya.
“Visi dan Misi saya bagaimana Cianjur bisa *JAMIL (Jujur, Aspiratif , Melayani, Inovatif , Lembut)”* JUJUR alias TRANSPARANSI realisasi keuangan daerah/APBD sebagai bupati harus siap Transparan sehingga masyarakat bisa mengetahui untuk apa digunakan APBD cianjur yang 4,8 Trilyun itu”. Katanya.
“ASPIRATIF alias sebagai bupati harus siap menyerap ASPIRASI (harapan) masyarakat cianjur serta menindak lanjuti segala permasalahan tanpa menunggu laporan dari bawah (jemput bola) “ tambahnya.
“MELAYANI artinya sebagai pemimpin daerah harus siap menerima keluhan dan masukan serta permasalahan dari masyarakat 24 jam tanpa pandang bulu. Saya akan bikin no HOTLINE bupati yang bisa di akses oleh semua masyarakat cianjur sehingga masyarakat bisa langsung menghubungi pemimpin mereka tanpa melalui protokoler yang ribet “ tegasnya.
“INOVATIF alias siap membuat terobosan program (INOVASI) untuk akselerasi (percepatan) kemajuan di kabupaten Cianjur yang saat ini masih stagnan (jalan di tempat) tapi juga harus siap melanjutkan program yang baik dari bupati sekarang sesuai dengan prinsip Al Muhafadzotu Alal Qadim Assalij Wal Akhdul Bil Jadid Al Aslah (mempertahanan program yang baik serta melakukan inovasi program yang lebih baik)” tegasnya.
“Selain itu saya ingin ke depan, bupati cianjur harus LEMBUT, tidak ada lagi ketakutan-ketakutan berlebih bagaimana birokrasi di tekan di intimidasi di setiap momentum. biarkan birokrasi PNS serta OPD sampai tingkat bawah fokus pada bagaimana memaksimalkan program pemda jangan sampai di ganggu di bayang bayangi dengan rotasi mutasi jabatan karena miris hari ini dengan modal APBD 4,8 trilyun cianjur masih berada di peringkat bawah kabupaten termiskin di Jawa Barat. Saya sangat sedih melihat potret cianjur hari ini” tambahnya.
“Fokus saya ke depan bagaimana segera ingin menyelesaikan permasalahan angka kemiskinan di kab cianjur yang saat ini masih tinggi 240.000 warga miskin atau sekitar 10.22%, penanganan gempa bumi Cianjur yang hari ini masih banyak masyarakat yang masih belum terpenuhi haknya, di butuhkan keberanian untuk “menjebol” birokrasi pemerintah pusat kasihan masyarakat, penangan sampah yang amburadul,minimnya fasilitas kesehatan, infrastruktur yang belum maksimal, pemberdayaan keagaaman yang bias, pendidikan yang saat ini angka partisipasi murni (apm) dan angka partisipasi kasar (apk), masih rendah, UMKM banyak yang gulung tikar karena daya beli masyarakat lemah, serta Penyedian lapangan pekerjaan bagi masyarakat dan pemuda yang jauh dari harapan di buktikan dengan jumlah pengangguran terbuka yang saat ini mencapai 107.215 orang. ini masalah kita bersama” pungkasnya.
0 Komentar