Jakarta - Demonstrasi yang digelar massa Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) di depan gedung DPR/MPR RI berakhir ricuh. Massa memblokade ruas jalan tol hingga melubangi tembok pagar DPR dengan palu berukuran besar.
Aksi tersebut digelar di depan kompleks DPR/MPR RI Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Rabu (31/1/2024) pagi. Demo berjalan hingga sore hari dan berakhir ricuh.
Sebelum-sebelumnya, apdesi juga pernah menggelar demonstrasi dengan tuntutan yang sama yakni meminta agar DPR segera mengesarhkan Revisi Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
Demonstrasi APDESI di depan Gedung DPR RI yang berakhir ricuh tersebut mendapat tanggapan dari berbagai kalangan, salah satunya dari tokoh masyarakat Sulsel di Jakarta Syarifuddin Daeng Punna.
Calon anggota DPR RI daerah pemilihan Sulsel 1 ini menyayangkan kericuhan yang terjadi di depan gedung DPR RI. Menurutnya hal seperti ini seharusnya tidak terjadi jika anggota DPR RI mau menerima kedatangan massa dari APDESI.
Sangat disayangkan, anggota DPR yang seharusnya menjadi jembatan aspirasi rakyat ke pemerintah malah tidak terketuk hatinya untuk datang menemui massa ucap pria yang akrab disapa SAdAP ini.
Olehnya itu, di pemilihan umum yang nantinya diselenggarakan pada tanggal 14 Februari 2024, masyarakat sudah harus bisa memilah calon yang akan dipilih sebab masih ada oknum anggota DPR yang tidak memiliki kepekaan terhadap dinamika sosial yang terjadi di tengah masyarakat.
Sebelum memilih lakukan dulu tracking terkait sosok figur yang nantinya akan mewakili aspirasi masyarakat di Senayan, kalau mengandalkan money Politic silahkan ambil saja uangnya dan jangan dipilih orangnya, sebab perangai seperti itulah yang ketika duduk di DPR orientasinya hanya memikirkan bagaimana caranya mengembalikan duit yang digunakan selama kampanye sehingga melupakan aspirasi masyarakat tutup SAdAP.
0 Komentar