Jakarta - Pemilihan Umum yang sudah semakin dekat membuat situasi politik semakin panas, hal ini dapat dilihat dari begitu banyaknya perdebatan-perdebatan yang muncul baik di Sosial media maupun di lingkungan masyarakat. Selain perdebatan yang terjadi, masyarakat juga seringkali mendapatkan berita dan informasi hoax sehingga hal ini sangat mudah memicu terjadinya gesekan antar pendukung calon presiden.
Melihat situasi politik yang semakin memanas, Syarifuddin Daeng Punna Tokoh Masyarakat Sulsel di Jakarta meminta masyarakat untuk tidak mudah tersulut emosi, ingat bahwa pemilu, pilpres ini hanya sementara maka jaga baik-baik silaturahmi antar sesama ucapnya.
Lanjutnya, demi menjaga stabilitas politik dan keamanan di tahun politik ini, maka saya berharap agar para pendakwah yang mewakili tokoh agama dan pengamat politik mewakili akademisi untuk berperan dalam mengedukasi serta membimbing masyarakat sehingga dapat menyejukkan situasi politik saat ini cetus pria yang akrab disapa SAdAP ini.
Perlu diingat juga bahwa siapa pun yang nantinya terpilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden itu semua sudah menjadi
ketetapan Allah, takdir yang Allah sudah atur sebagaimana dalam Alquran Surat Ar-Ra'd ayat 8 bahwasanya segala sesuatu disisi Allah adalah dengan ketentuan takdir.
Namun apa yang sudah tersirat itu harus dibarengi dengan ikhtiar dan doa, sehingga itu akan memudahkan segalanya, dan dengan keyakinan saya melihat bahwa tanpa mendahului kehendak Allah SWT, insya Allah Prabowo-Gibran yang akan memimpin negara ini. Saya berani mengatakan hal ini karena dengan melihat situasi politik saat ini, serangan bertubi-tubi dilancarkan oleh kubu lawan yang berbentuk fitnah.
Selain itu, debat cawapres yang saya tonton malam ini semakin meneguhkan keyakinan saya, bahwa Gibran mempunyai kapasitas yang mumpuni jika dibandingkan dengan dua cawapres lainnya, saya terkesima dengan penampilan Gibran yang cerdas, juga gagasannya yang berbobot ketimbang kedua pesaingnya, sementara Cawapres Muhaimin Iskandar terlihat kurang menguasai materi debat, sesekali ia mengangkat telunjuknya tentu hal ini menurut saya tidak pantas dilakukan oleh calon pemimpin karena tipikal pemimpin yang sering mengacungkan telunjuk adalah ciri dari pemimpin yang arogan. Ini pelajaran bagi kita semua bahwa diatas yang baik masih ada yang terbaik, jangan remehkan anak milenial karena gagasan yang dimiliki anak milenial mampu menjangkau peradaban, dengan apa yang saya saksikan pada debat kali ini dengan penampilan yang spektakuler dari Gibran, Insya Allah prediksi saya capaian Prabowo-Gibran akan tembus 53 persen, dan satu putaran tutup SAdAP.
0 Komentar