SAdAP : Kekejaman Israel Harus Dihentikan, Langkah Kongkrit Boikot Semua Produk yang ada kaitannya dengan Israel


Jakarta - Penyerangan Tentara Israel terhadap warga sipil yang tak berdosa kembali terjadi di wilayah Palestina, kali ini pihak militer Israel tidak memilih zona yang ditetapkan sebagai daerah yang rawan sebab semua wilayah di Gaza sudah tidak aman lagi.

Baru-baru ini Rumah Sakit yang dibangun oleh Indonesia atas sumbangan bangsa Indonesia kepada Palestina digempur oleh pasukan Israel, dan menewaskan puluhan orang tak berdosa.

Menanggapi hal itu, Syarifuddin Daeng Punna tokoh masyarakat Sulsel di Jakarta sangat prihatin dengan keadaan disana. Menurutnya apa yang dilakukan oleh tentara zionis Israel terhadap warga Palestina merupakan pelanggaran HAM berat, telah membunuh dengan sadis apalagi yang diserang adalah Rumah Sakit, sangat biadab kecam pria yang akrab disapa SAdAP ini.

Saya doakan Tentara zionis yang telah melakukan kejahatan perang agar segera di azab oleh Allah SWT, sungguh sangat tidak manusiawi. Olehnya itu saya melalui pesan media ini berharap kepada pemerintah agar melakukan langkah memutus hubungan bilateral dengan Israel dan boikot semua produk-produk yang ada kaitannya dengan zionis Israel 

Demi kemanusiaan jangan biarkan pembantaian warga Palestina tak berdosa terus dilakukan oleh Tentara zionis biadab itu, tambahnya.



Lanjutnya, apa yang disampaikan oleh menteri luar negeri Retno Marsudi melalui siaran persnya merupakan bagian dari sikap pemerintah Indonesia yang dengan sangat tegas meminta agar pihak Israel segera melakukan gencatan senjata. 

Isi dari pernyataan pemerintah Indonesia melalui menteri luar negeri Retno Marsudi :

Pernyataan Lengkap RI Kutuk Israel Serang RS Indonesia Gaza

Dilansir oleh halaman NBC Indonesia, Pemerintah Indonesia mengutuk sekeras-kerasnya serangan Israel ke RS Indonesia di Gaza, Palestina, Senin. Serangan tersebut dilakukan saat 6.000 staf, dokter, pasien serta pengungsi berada di fasilitas kesehatan tersebut.

Israel dikabarkan tak segan menembaki warga yang mencoba keluar dari rumah sakit itu. Dilaporkan 12 orang tewas, termasuk pasien, dengan puluhan orang luka-luka.

Hingga kini tiga warga negara Indonesia (WNI) yang berada di sana juga tidak diketahui kabarnya. Pemerintah masih terus berkoordinasi untuk mengupdate kondisi terakhir di lapangan.

Berikut pernyataan lengkap pemerintah Indonesia, melalui Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi, dikutip CNBC Indonesia, Selasa (21/11/2023).

"Indonesia mengutuk sekeras-kerasnya serangan Israel ke Rumah Sakit Indonesia di Gaza yang menewaskan sejumlah warga sipil. Serangan tersebut merupakan pelanggaran nyata terhadap hukum humaniter internasional.

Semua negara, terutama yang memiliki hubungan dekat dengan Israel harus menggunakan segala pengaruh dan kemampuannya, untuk mendesak Israel menghentikan kekejamannya.

Hingga saat ini, Kementerian Luar Negeri masih hilang kontak dengan tiga orang WNI yang menjadi relawan di Rumah Sakit Indonesia. Saya sendiri telah menghubungi UNRWA di Gaza, untuk menanyakan situasi RS Indonesia dan memperoleh jawaban bahwa UNRWA juga tidak dapat melakukan kontak dengan siapapun di RS Indonesia saat ini.

Saya juga sudah berusaha menghubungi WHO dan Palang Merah Internasional namun belum mendapatkan jawaban. Saya akan terus berusaha untuk menghubungi berbagai pihak, guna memperoleh informasi terkait RS Indonesia dan keselamatan 3 WNI tersebut.

Koordinasi dengan MerC Jakarta juga terus kita lakukan. Dan mari kita doakan agar mereka selamat dan selalu diberi perlindungan Allah SWT.

Rekan-rekan yang saya hormati,

Saat ini saya sedang berada di Beijing, RRT (China) bersama dengan Menlu Arab Saudi, Yordania, Mesir, Palestina dan Sekjen OKI, untuk menggalang dukungan terutama negara-negara anggota tetap DK PBB atau sering kita sebut P5 agar gencatan senjata dapat segera dilakukan dan bantuan kemanusiaan dapat juga dilakukan tanpa hambatan.

Kunjungan beberapa Menlu OKI tersebut adalah tindak lanjut Paragraf 11 dari Resolusi KTT Luar Biasa OKI-Liga Arab Yang diselenggarakan di Riyadh 11 November lalu. Checked against delivery 2 Bulan ini RRT memegang Presidensi DK PBB.

Para Menlu OKI mengharapkan agar RRT dapat mendukung upaya yang sedang dilakukan para Menlu OKI tersebut. Menurut rencana akan dilakukan pertemuan pada tingkat Menlu Di DK PBB untuk membahas kembali Isu Gaza di bulan ini.

Besok para Menlu OKI akan melanjutkan penggalangan dukungan ke Moskow. Demikian yang dapat saya sampaikan, dan perkembangan selanjutnya akan saya sampaikan pada kesempatan pertama. 

Terima kasih,".

Dengan sikap tegas Indonesia maka untuk menindaklanjuti maka saya akan mengajak rekan-rekan, sahabat, dan orang-orang terdekat saya untuk memboikot produk yang ada hubungannya dengan Israel, hal ini saya lakukan sebagai bentuk rasa prihatin saya terhadap kejahatan kemanusiaan yang sudah dilakukan militer Israel terhadap warga tak berdosa di Palestina tutup SAdAP. 

Posting Komentar

0 Komentar