Makassar - Kasus Perundungan atau bullying yang selama ini mencoreng dunia pendidikan kembali terjadi dan kali ini kasusnya berbeda dengan kasus Perundungan yang terjadi beberapa waktu lalu di kabupaten Maluku Tengah dimana seorang guru di bully oleh murid-muridnya.
Perbedaannya karena kejadian di Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan dilakukan oleh guru, dimana dalam perundungannya, oknum guru yang berinisial MJ mengucapkan kata-kata yang membuat siswanya merasa tidak nyaman, ia menanyakan pekerjaan orang tua dari siswa yang dipaggilnya kedepan kelas dengan perkataan merendahkan profesi orang tua siswa berinisial RH sebagai petani, sontak ruangan kelas menjadi gaduh, para siswa terlihat memprotes gurunya yang dinilai tidak etis mengeluarkan kalimat yang menyudutkan juga merendahkan harkat petani.
Merespon hal itu, Syarifuddin Daeng Punna tokoh masyarakat Sulsel di Jakarta ketika dihubungi wartawan sangat menyayangkan apa yang terjadi di sekolah. Seharusnya guru dapat memberikan contoh yang baik, dan sebagai pendidik tidak pantas kata-kata seperti itu dilontarkan apalagi sampai merendahkan profesi seseorang.
Lanjutnya, Perundungan dilingkungan sekolah sering terjadi karena lemahnya kesadaran anak didik untuk mempedomani aturan-aturan yang berlaku disekolah, tidak hanya itu para guru harus berperan aktif untuk mengingatkan murid-muridnya untuk saling menghormati dan menghargai satu dengan yang lainnya.
Inilah masalah yang perlu menjadi perhatian kita semua, dan sebagai orang tua tentu berharap agar anak-anaknya dapat ditingkatkan Afektif, Kognitif dan Psikomotoriknya dengan baik sehingga etika dan moralitas terbentuk sehingga dijauhkan dari perilaku yang negatif, terang ketua dewan pembina laskar merah putih ini.
Selain itu, dengan adanya kejadian di Takalar yang viral ini, saya menyarankan agar pihak sekolah perlu memberikan bekal kepada guru tentang materi bagaimana menciptakan suasana sekolah jauh dari kasus perundungan, salah satunya dengan menyeleksi para calon guru, baik secara priskologisnya maupun yang berkaitan dengan metode pembelajarannya disekolah yang mengutamakan pendekatan agama dalam setiap proses belajar mengajar berlangsung di sekolah.
Sebab yang paling utama dari semua pendidikan yang ada, terlepas dari kurikulum yang diterapkan di sekolah adalah pendidikan agama sebab agama mengajarkan adab, etika, moralitas dan lebih dekat dengan Tuhan tutup SAdAP.
0 Komentar