Tangerang - PDIP secara terang-terangan menyebut program food estate atau lumbung pangan yang sedang dikerjakan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai bagian dari kejahatan lingkungan.
Terhadap ‘serangan’ PDIP tersebut, Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto punmembela atasannya.
Presiden Jokowi diketahui menugaskan Prabowo untuk menjadi penanggung jawab atau memberikan komando dalam pembangunan food estate seluas 178 ribu hektare (ha) di Kabupaten Kapuas dan Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah.
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, kegagalan program pertanian berskala besar itu didahului dengan penggundulan hutan.
Hal itu dikatakan Hasto ketika dimintai tanggapannya ihwal temuan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) bahwa ada dana hasil kejahatan lingkungan sebesar Rp 1 triliun mengalir ke partai politik untuk membiayai kegiatan pemenangan Pemilu 2024.
Sontak hal ini pun menjadi menarik dan banyak mengundang perhatian publik. Terlebih, PDIP menyerang Food Estate setelah Prabowo Subianto sebagai Cawapres dari Partai Gerinda baru-baru ini mendapatkan dukungan dari Golkar, PAN dan PKB.
Padalah secara terang-terangan pada Kamis, 20 Juli 2023 Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) telah tegas mengatakan bahwa proyek food estate di Kalimantan yang telah membabat jutaan hektare hutan telah gagal.
"Food estate, di mana ada jutaan hektare dibabat, terus gagal. Padahal sudah habis. Nah ini mau gimana? Sedangkan Kalimantan adalah paru-paru dunia," kata AHY di acara Fisipol Leadership Forum, UGM, Sleman, Kamis (20/7).
AHY menyebut tak boleh ada lagi undang-undang yang seolah memfasilitasi terjadinya kerusakan alam di saat dampak perubahan iklim makin tak terelakkan.
Menurutnya, sebuah prediksi memaparkan 8 persen lahan pertanian serta perkebunan di dunia tidak akan lagi bisa digunakan jika suhu bumi meningkat 1,5 derajat celcius.
Menurut AHY, semua pihak harus berperan dalam mencapai target net zero emission atau emisi nol bersih yang ditetapkan pada 2060.
Tak ayal kegaduhan ini pun banyak mengundang perhatian publik. Ricky Kurniawan Chairul deputi Bakomstra DPP Partai Demokrat pun turut ikut serta menyikapi kegaduhan ini.
Menurutnya, bahwa kebenaran hanya tinggal menunggu waktu untuk terungkap.
"Kebenaran pasti akan menemukan kebiasaan sendiri. Biar waktu yang menjawab. Cocok kalian rasa?," katanya pria yang akrab disapa Ricky (17/8/23)
Ricky juga menjelaskan bahwa food estate sejak awal sudah tegas di tolak oleh Mas Ketum AHY. Dirinya pun merasa heran kenapa baru sekarang Pihak lain mulai berkomentar. ***
0 Komentar