Makassar - Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Antang di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) saat ini mengalami over kapasitas. Sampah-sampah semakin menggunung dan terurus bertambah bahkan limbah yang sudah berbulan-bulan lamanya belum juga dikelola atau dipindahkan.
Permasalahan ini kemudian mendapat perhatian khusus dari berbagai kalangan, salah satunya Syarifuddin Daeng Punna tokoh masyarakat Sulsel yang berdomisili di Jl. Tamangngapa Raya III Perumahan Kesehatan Bakhti Husada bila beliau di makassar.
Menurut pria yang akrab disapa SAdAP ini, sampah yang ada di TPA Antang ini sudah membuat polusi, baunya menyengat dan ini sangat membuat warga tidak nyaman.
Saya sendiri tinggal di Antang, tepatnya dikompleks kesehatan Tamangapa raya III, dan hampir tiap malam bau busuk yang bersumber dari TPA Antang sudah menjadi langganan padahal jarak dari rumah dengan TPA Antang terbilang jauh antara 3 - 4 KM. Apalagi warga yang rumahnya dekat dengan lokasi, sudah pasti setiap saat gelisah karena mencium aroma sampah yang baunya minta ampun , saya berharap Pak walikota sesekali turun ke seputaran TPA jam 22.00-00.00 WITA sehingga mengetahui dan merasakan bau yang sangat sangat , pungkas Dewan pembina dan pendiri beberapa ormas ini.
Kasihan warga kompleks ranggong permai beserta pesona Antang yang berdekatan dengan lokasi TPA tersebut. Olehnya itu saya harap perhatian bapak walikota Makassar Danny Pomanto untuk segera memikirkan solusi, karena persoalan ini juga dapat memunculkan wabah penyakit. Lebih baik mencegah sebelum terlambat, agar kiranya pak Danny Pomanto dapat bertindak cepat menyelesaikan permasalahan yang saat ini dirasakan oleh warga Antang sekitar TPA tutup SAdAP.
0 Komentar