Jakarta - Kebakaran pipa pertamina yang terjadi di Jakarta Utara tepatnya di Rawa Badak menyebabkan ledakan dahsyat sehingga banyak korban yang terkena dampaknya, ada yang luka bakar disekujur tubuh dan korban meninggal belum teridentifikasi.
Berdasarkan keterangan Command Center Badan Penanggulangan Kebakaran dan Keselamatan (Gulmarmat), informasi pertama soal peristiwa itu diterima petugas pada pukul 20.11 WIB.
Awalnya, sebanyak 2 unit dan 10 personil dikerahkan untuk memadamkan api.
Tim unit kebakaran datang pada pukul 20.20 WIB dan tim damkar memulai pemadaman pada pukul 20.22 WIB.
Penyebab kebakaran masih terus di dalami dan masih menunggu keterangan resmi dari pihak kepolisian. Terkait dengan kejadian tersebut, Syarifuddin Daeng Punna turut berbela sungkawa dan berharap agar kejadian ini tidak dikait-kaitkan lagi dengan sabotase atau persaingan bisnis yang selama ini selalu menjadi isu utama ketika ada kejadian seperti ini.
Menurut pria yang disapa SAdAP ini, bisa saja ada pihak yang lalai atau karena lemahnya pengawasan terhadap barang-barang yang sensitif seperti korek api dan alat-alat elektronik lainnya yang dapat memicu terjadinya ledakan.
Saya menduga demikian. Dari Makassar saya dikejutkan dengan adanya berita seperti ini. Olehnya itu, saya harapkan instansi terkait agar dapat melakukan pemantauan, sebab salah satu yang dapat ditarik dari setiap kejadian adalah kurangnya pengawasan dan saya meminta kejadian ini diusut tuntas penyebabnya sehingga tidak ada lagi alibi yang menyebutkan bahwa kejadian terbakarnya pipa pertamina di Jakarta Utara ini karena adanya unsur kesengajaan tutup SAdAP.
0 Komentar