Makassar - Bulan Ramadhan yang dilaksanakan dengan penuh suka cita dijalankan dengan memperbanyak amalan sholeh. Namun masih ada segelintir orang berprilaku tidak mencerminkan sikap yang Islami.
Di bulan Ramadhan kita semua dituntun untuk menahan segala hal yang dapat membatalkan puasa dan dengan penuh keikhlasan melaksanakan amalan-amalan yang bernilai pahala selama sebulan penuh.
Ramadhan ini Syarifuddin Daeng Punna yang juga tokoh masyarakat Sulsel di Jakarta mengajak kita semua khususnya umat Islam untuk tidak mencederai bulan yang penuh berkah ini.
Saya harap agar kita saling mengingatkan antara satu dengan yang lainnya dan hindari hal-hal yang dapat membuat kita lupa akan berkahnya bulan ramadhan terang pria yang akrab disapa SAdAP ini.
Olehnya itu ikhlaslah dalam menyampaikan pesan-pesan agama dan jangan sekali-kali berharap imbalan atau memasang tarif.
Para pendakwah agar tdak memasang tarif dan tidak menjadikan mata pencarian di momen ramadhan tapi lebih kepada keikhlasan dalam menyampaikan pesan-pesan dakwah sebab Allah SWT akan menjamin serta menjaga hidupmu dari bala dan qadar ucapnya.
Lanjutnya, ada dua perbedaan antara guru agama dan pendakwah, kalau guru agama hanya sebatas mencerahkan di lingkup dan diatur oleh aturan tertentu sementara Da'i atau pendakwah dilingkup umum dimana tidak diatur secara spesifik sehingga banyak Da'i yang menggunakan manajer untuk meraup rupiah dengan tarif yang sudah ditentukan pungkasnya.
Padahal Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam berpesan dalam hadistnya Tholabil Ilma Faridhotan ala kulli muslim yang artinya menuntut Ilmu itu wajib atas setiap muslim. Disinilah penegasan bahwa nabi mewajibkan umatnya untuk menuntut Ilmu dan mengutamakan Ilmu Agama sebagai penopang hidup di dunia dan akhirat tutup SAdAP.
0 Komentar