Makassar - Intensitas Hujan yang mengguyur tanpa henti mengakibatkan banjir melanda disemua wilayah yang ada dikota Makassar. Makassar yang menjadi ikon pembangunan di kawasan timur Indonesia sudah tidak lagi dapat dikatakan demikian, pasalnya setiap musim hujan terjadi genangan dimana-mana apalagi hujan dengan intensitas tinggi maka sudah menjadi langganan makassar bakal menjadi kota banjir dan kali ini banjir terparah sebab semua wilayah terkena dampak.
Terkait hal itu, Syarifuddin Daeng Punna tokoh masyarakat Sulsel di Jakarta turut prihatin dengan kondisi yang terjadi dikota Makassar saat ini. Saya melihat di beberapa media sosial banjir yang melanda kota Makassar hari ini, dan sudah berdampak luas, bahkan sudah ada yang bersiap untuk mengungsi ucapnya.
Seharusnya pemerintah setelah mengetahui akan terjadinya cuaca ekstrim, semua drainase yang menghubungkan ke saluran pembuangan dibenahi agar tidak terjadi penyumbatan yang membuat air tergenang. Selain itu, kepadatan pemukiman penduduk juga menjadi faktor dimana sampah-sampah rumahan yang menyebabkan aliran drainase tidak lancar.
Untuk pembangunan drainase saya rasa perencana sudah harus menghitung besaran debit air yang akan ditampung dan kontur daerah alirannya. Kalau saya melihat pemerintah kota makassar mesti meninjau ulang konstruksi penampungan air, dan saran saya agar pemerintah kota Makassar berinisiatif membuat waduk buatan untuk menampung air pembuangan dari drainase yang ada di tiap pemukiman warga kata pria yang akrab disapa SAdAP ini.
Jangan bermimpi Makassar menuju kota dunia kalau cara mengatasi banjir saja kita masih kewalahan, padahal pak Danny ini sebenarnya mampu beliau arsitektur handal, ide dari beliau untuk mengatasi hal ini pasti jitu ada untuk Makassar walau jadi trending topic Dunia Dalam BERITA
Kejadian Banjir kali ini yang melanda kota Makassar bertepatan dengan pasangnya air laut sehingga perlu dari sekarang dipikirkan bersama cara penanggulangannya. Apalagi pembangunan diarea pantai losari hingga tanjung bunga semakin gencar direklamasi yang tentunya berdampak terhadap rendahnya kontur perkotaan. Olehnya itu perlu kiranya pemerintah kota Makassar melibatkan tenaga ahli teknik, bila perlu dari belanda untuk anti sipasi permasalahan Banjir, dengan tingkat keparahan yang tiap tahun meningkat,
sebelum terjadi lagi banjir yang lebih parah akibat cuaca alam yang ekstrim. Termasuk pembangunan yang tadinya dimulai dari lorong keluar akhirnya sekarang lorong yang terdampak, terendam banjir ini juga perlu perngkajian mendalam sebab populasi penduduk meningkat dan pemukiman semakin padat tutup SAdAP.
0 Komentar