Jakarta - Pernyataan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadhil Imran yang akan menindak tegas Debt collector yang selama ini meresahkan mendapatkan respon baik dari masyarakat. Pernyataan Fadhil tersebut dikeluarkan viral dan diunggah videonya setelah adanya insiden seorang Debt Collector yang hendak merampas barang milik orang lain dengan menggunakan cara kekerasan. Fadhil marah besar, dan mengunstruksikan jajarannya untuk mengejar para debt collector yang berbuat kekerasan.
Sementara itu dilokasi kejadian ada seorang polisi yang awalnya ingin melakukan mediasi justru dibentak dan diancam oleh oknum Debt Collector.
Video yang diupload dengan durasi singkat tersebut mendapat atensi dari berbagai pihak, salah satunya Syarifuddin Daeng Punna.
Menurut Penasehat Ormas Forum Satu Nusantara ini, bahwa pernyataan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadhil Imran seratus persen saya dukung. Saya juga menghimbau kepada ormas yang saya naungi diantaranya :
1. Forum Satu Nusantara (Fortuna)
2. Laskar Merah Putih (LMP)
3. Pembela Kesatuan Tanah Air Indonesia Bersatu (PEKAT-IB)
4. Laskar Bugis Makassar (LBM)
5. Barisan Masyarakat Bawah (BARMAS)
6. Pasukan Adat Nusantara (PANI)
dan beberapa ormas lainnya untuk tidak terlibat dalam kerja-kerja Debt Collector, sebab hal ini memiliki resiko yang tinggi selain itu dapat memicu terjadinya Konflik antar kelompok Suku terangnya.
Kasus yang melibatkan Debt Collector seringkali berujung tindak pidana, dan cara kerjanya mirip dengan cara preman bayaran, dan tidak hanya itu bahkan pihak perusahaan menyewa debt collector untuk menduduki lahan yang bersengketa untuk pengambil alihan kepemilikan tanah dengan cara kekerasan.
Olehnya itu saya mengajak kita semua untuk memerangi para pemberi pekerjaan seperti ini yang ujung-ujungnya akan membenturkan sesama kita tutup SAdAP.
0 Komentar