Jakarta - Konferensi Pers BNN Kabupaten Tana Toraja yang merilis para pengedar yang ditangkap beredar viral di sosial media, dimana setelah mengungkap jaringan tersangka pengedar lintas walenrang hingga toraja sontak salah satu tersangka nyeletuk dan memotong pembicaraan Kepala BNN Kabupaten Toraja AKBP. Natalia Dewi.
Salah satu tersangka menyela dan memberikan pengakuan bahwa mereka berani mengedarkan Narkoba di Toraja karena di Bekingi oleh Polisi yang secara spontan direkam oleh salah seorang wartawan dan kemudian viral.
Rilis BNNK Toraja menemukan barang bukti berupa 43,5 gram sabu yang didapatkan dari 4 orang tersangka. Hal ini kemudian menjadi atensi publik dan tentu telah mencoreng nama baik Polres Tana Toraja.
Terkait dengan hal itu, Syarifuddin Daeng Punna Tokoh Masyarakat Sulsel di Jakarta ikut berkomentar. Ketika dihubungi wartawan, pria yang akrab disapa SAdAP ini menyampaikan bahwa saat ini para aparat penegak hukum betul-betul bekerja keras dalam memberantas narkoba sehingga pernyataan salah satu tersangka bahwa mereka dibekingi oleh polisi perlu diusut kebenarannya sebab hal ini tentu akan mencoreng dan merusak citra Polri.
Sejauh ini Polri telah maksimal dalam upaya pemberantasan Narkoba. Bahkan kasus yang melibatkan petinggi Polri yang sedang bergulir dipengadilan telah menjadi atensi publik bahwa siapa saja yang terlibat Narkoba akan disikat tanpa pandang pangkat dan jabatannya.
Olehnya itu saya juga mengingatkan kepada ormas yang saya naungi agar jangan pernah bersentuhan dengan narkoba, sebab akan merusak generasi bangsa, silahkan bangun kesadaran dari diri kita masing-masing dan saling mengingatkan untuk kebaikan kita semua tutup SAdAP.
0 Komentar