Jakarta - DPR merupakan lembaga negara yang memiliki kewenangan dalam hal pengawasan, legislasi dan budgeting. Kewenangan DPR cakupannya terbilang cukup luas, sehingga terkadang masih ada saja oknum anggota DPR yang memanfaatkan keadaan untuk bertingkah seenaknya mengandalkan jabatan yang dimilikinya.
Seperti yang terjadi baru-baru ini dan menjadi viral, dimana Anggota DPR RI berinisial AR ngamuk dan menggebrak meja di forum Rapat bersama dengan bos salah satu perusahaan.
Saking viralnya, tingkah anggota DPR RI tersebut menarik perhatian dan mendapatkan reaksi dari berbagai pihak, salah satunya Syarifuddin Daeng Punna.
Menurut pria yang disapa SAdAP ini, bahwa apa yang dipertontonkan anggota DPR tersebut dimata publik mungkin tidak mencerminkan sikap dari seorang pejabat negara. Karakter yang jauh dari nilai-nilai kehormatan dan etikanya sebagai anggota DPR Akan tetapi hal itu masih perlu ditelaah lagi, jika benar-benar yang diperjuangkan anggota dewan adalah untuk kepentingan rakyat maka kami dukung tapi dengan catatan kalau bisa hindari hal-hal yang dapat mencederai kehormatan dewan.
Saya pikir langkah DPR memanggil korporasi-korporasi raksasa guna menjalankan fungsi pengawasan, sebagaimana yang tersiar dalam pemberitaan dimaksud. Oleh sebab itu anggota DPR yang menggebrak meja bisa jadi karena pimpinan perusahaan tidak kooperatif atau ada hal-hal yang fundamental tidak dijalankan oleh pihak perusahaan karena merasa diback up oleh pemerintah. Kalaupun iya, seharusnya perusahaan beroperasi sesuai dengan regulasi dan saya rasa pemerintah akan memback-up perusahaan manapun jika beroperasi sesuai aturan.
Lanjutnya, tidak hanya di pusat, di daerah pun demikian. Anggota dewan di daerah bahkan ada yang sampai adu jotos di dalam rapat, yang ini lebih parah lagi karena tidak terpenuhi apa yang diperjuangkan meski selalu saja mengatasnamakan rakyat padahal belum tentu terangnya.
Saya melihat dari berbagai persoalan yang terjadi di DPR, semuanya murni ulah oknum yang merasa jago, padahal belum tentu apa yang diperjuangkan itu adalah untuk kepentingan rakyat, mungkin saja karena adanya intervensi kelompok atau pihak-pihak yang berkepentingan dengan apa yang dibahas dalam setiap rapat terang pendiri dan pembina dibeberapa ormas ini.
Saya mengkritik hal ini sebab jangan sampai karena ulah oknum malah lembaga terhormat DPR menjadi tercoreng dengan aksi koboi yang dipertontonkan, dan semoga kejadian baru-baru ini cukup terakhir kalinya karena marwah DPR perlu dijaga, silahkan bekerja sesuai tupoksi tapi kedepankan persuasif yang lebih elegan tanpa ada kalimat-kalimat yang tidak etis dalam forum terhormat tutup SAdAP.
0 Komentar