Jakarta - Deputi Bakomstra DPP Partai Demokrat Ricky Kurniawan Chairul, mendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) jika memang benar ingin menyelesaikan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) berat yang terjadi di masa lalu.
Ricky Kurniawan Chairul menilai bahwa pernyataan Jokowi yang mengakui adanya pelanggaran HAM Berat pada masa lalu merupakan angin segar untuk masyarakat Indonesia.
Karena bagaimanapun lanjutnya, pemerintah hari ini masih punya beban untuk segera menyelesaikan pelanggaran HAM tersebut.
Dikatakan Ricky Kurniawan Chairul, banyaknya pelanggaran HAM berat di masa lalu yang terjadi dari tahun 1965 sampai 2003 telah memberikan penjelasan bahwa pada periode 2004-2014 yakni pada era kepemimpinan SBY, Indonesia relatif aman dari pelanggaran HAM.
"12 Pelanggaran HAM berat yg terjadi dari thn 1965 dan berhenti di tahun 2003 secara tdk langsung mengakui Periode 2004-2014 Negara Relatif stabil," kata politisi yang akrab disapa Ricky. Dikutip dari akun twitter pribadinya @RicKY_KCh pada Kamis, 12 Januari 2023.
Tidak hanya itu, dikatakan Ricky bahwa pada periode kepemimpinan tersebut telah membuktikan bahwa ekonomi dan demokrasi di Indonesia tumbuh dan berkembang dengan baik
"Ekonomi dan Demokrasi dapat tumbuh dengan baik. Ini adalah Fakta yg sulit dibantah oleh siapapun," katanya.
Diketahui sebelumnya, Jokowi menyatakan, pelanggaran HAM berat memang terjadi pada masa lalu. Hal itu disampaikannya setelah menerima laporan dari Tim Penyelesaian Non Yudisial Pelanggaran Hak Asasi Manusia (PPHAM) di Istana Negara pada Rabu (11/1/2023).
Presiden pun mengaku sangat menyesali terjadinya pelanggaran HAM berat pada sejumlah peristiwa.
Kepala Negara lalu menyebutkan 12 peristiwa pelanggaran HAM berat, sebagai berikut:
1. Peristiwa 1965-1966
2. Peristiwa Penembakan Misterius 1982-1985
3. Peristiwa Talangsari, Lampung 1989
4. Peristiwa Rumoh Geudong dan Pos Sattis, Aceh 1989
5. Peristiwa Penghilangan Orang Secara Paksa 1997-1998
6. Peristiwa Kerusuhan Mei 1998
7. Peristiwa Trisakti dan Semanggi I - II 1998-1999
8. Peristiwa Pembunuhan Dukun Santet 1998-1999
9. Peristiwa Simpang KKA, Aceh 1999
10. Peristiwa Wasior, Papua 2001-2002
11. Peristiwa Wamena, Papua 2003
12. Peristiwa Jambo Keupok, Aceh 2003.
"Saya menaruh simpati dan empati yang mendalam kepada para korban dan keluarga korban Oleh karena itu yang pertama, saya dan pemerintah berusaha untuk memulihkan hak-hak para korban secara adil dan bijaksana tanpa menegasikan penyelesaian yudisial," kata Jokowi.
0 Komentar