SAdAP : Perseteruan Hasnaeni Moein dan Ketua KPU Jangan di Politisir


Jakarta - Perseteruan antara Ketua Umum Partai Republik Satu Hasnaeni Moein dengan Ketua KPU RI Hasyim Asyari memasuki babak baru.

Pasca Partai yang di dirikan Hasnaeni dinyatakan tidak lolos verifikasi, kini memunculkan masalah pribadi dengan Ketua KPU. Hal ini kemudian menyebar menjadi Isu yang hangat, pasalnya hal privasi diungkap ke ruang publik.

Menanggapi hal itu, Syarifuddin Daeng Punna Tokoh Masyarakat Sulsel di Jakarta ikut angkat suara. Menurut Pria yang dipanggil SAdAP ini, sebaiknya masalah privasi diselesaikan secara baik-baik karena menyangkut integritas seseorang. 

Saat ditemui awak media SAdAP bersama Tokoh Nasional Annar Sampetoding Ketum Dewan Ekonomi Indonesia Timur sedang ngopi di Djakarta Kafe gedung Djakarta Theatre, Jl. M.H. Thamrin No.9, RT.2/RW.1, Kb. Sirih, Kec. Menteng, Kota Jakarta Pusat, Minggu (25/12/2022).

"Saya menyarankan agar apa yang terjadi antara Hasnaeni Moein yang sering disebut sebagai wanita emas dengan Hasyim Asyari yang menjabat sebagai ketua KPU RI diselesaikan lewat jalur pembuktian di Pengadilan. Ini untuk menghindari adanya pihak yang memanfaatkan konflik pribadi dan di Politisir sehingga mengganggu proses pemilu 2024 yang sedang dalam tahap persiapan," ungkapnya.

Lanjutnya, sedangkan proses verifikasi Partai Politik sudah lewat dan telah di tetapkan Partai Peserta Pemilu 2024, jadi jika ada permasalahan dan merugikan Partai Politik tertentu, maka hal itu dapat juga dilakukan langkah hukum dengan menggugat keputusan KPU RI. 

"Mendirikan Partai tidaklah semudah membalikkan telapak tangan, saya pernah turut serta mendirikan partai politik di tahun 2002-2003, memang sangat rumit karena harus menyiapkan fasilitas dan finansial yang tidak sedikit karena untuk membentuk pengurus ditiap daerah hingga tingkat ranting kita harus menyiapkan infrastruktur partai dengan cost yang banyak. Diantara partai yang saya dimandat untuk dibentuk khusus di wilayah sulawesi  adalah partai demokrat bersatu dan partai pro republik, secara komposisi di daerah memenuhi syarat dan hanya karena terkendala di tingkat Nasional beberapa wilayah tidak lolos sehingga tidak mendapatkan kursi," pungkasnya.

Untuk kasus ini saya tidak memihak kepada siapa pun, saya secara pribadi kenal Hasnaeni Moein dan menyarankan agar duduk permasalahan ini jangan sampai membentuk opini negatif di Masyarakat apalagi sebagai publik figur yang terindikasi sedang bermasalah ,

Olehnya itu saya menyarankan ke semua pihak yang turut andil disini agar tidak mengait-ngaitkan urusan privasi dan urusan politik. Janganlah dicampur adukkan masalah ini sebab akan membuat gaduh dan juga justru imej yang muncul adalah KPU mudah diatur, padahal mereka profesional tutup SAdAP.

Posting Komentar

0 Komentar