JAKARTA - Deputi Bakomstra DPP Partai Demokrat Ricky Kurniawan Chairul menanggapi meningkatnya pengangguran di Indonesia yang mencapai 8,42 Juta Orang.
Hal ini berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang melaporkan angka pengangguran Indonesia 8,42 juta orang pada periode Agustus 2022, naik dari sebelumnya 8,40 juta orang pada Februari 2022.
Ricky mengatakan, seharusnya pemerintah mampu membuka lapangan pekerjaan dan peluang-peluang usaha untuk rakyatnya.
"Dengan kondisi Indonesia yang kaya raya Sumberdaya alam dan manusia nya ini, seharusnya pemerintah mampu membuka lapangan pekerjaan dan peluang-peluang usaha untuk rakyatnya," ujarnya.
Diketahui sebelumnya, BPS mencatat penduduk usia kerja kini berjumlah 209,4 juta orang, naik 2,71 juta orang. Dari jumlah tersebut, yang terserap menjadi angkatan kerja adalah 143,72 juta orang atau naik 3,57 juta orang dan bukan angkatan kerja sebanyak 65,70 juta orang atau turun 0,86 juta orang.
Lebih lanjut Ricky menyampaikan, dengan generasi muda yang sangat kreatif dan usia kerja yang meningkat, pemerintah harus lebih mampu membuka peluang dan menyerap tenaga kerja khsusunya di dalam negeri sendiri.
Ricky menegaskan, pemerintah harus lebih fokus bekerja dan membenahi kebijakan yang tidak pro rakyat, harus lebih mengutamakan rakyat, sehingga soal pengangguran mampu bisa diselesaikan dengan baik dan tepat.
Diketahui juga, bahwa jumlah pekerja yang mengalami pemutusan hubungan kerja atau PHK pada sektor industri tekstil khususnya garmen terus mengalami peningkatan. Tercatat terjadi penambahan PHK sebanyak 15.316 orang selama periode Oktober - November 2022.
Mengutip data Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), total tenaga kerja pabrik garmen yang yang kehilangan pekerjaan sampai dengan awal November 2022 mencapai 79.316 orang dari 111 perusahaan.
"Bahkan, sebanyak 16 perusahaan telah menutup operasi produksinya. Total pengurangan karyawan sebanyak 79.316 orang," kata Ketua Umum Apindo Hariyadi Sukamdani di Jakarta, Rabu (16/11/2022).
0 Komentar