Jakarta - Situasi Politik di Indonesia kian hari kian memanas, hal ini disebabkan karena mulai bermunculan relawan-relawan, tim sukses Calon Presiden. Tidak hanya relawan akan tetapi partai politik sudah mulai sibuk melakukan sosialisasi dan turun menyapa warga.
Berbagai persoalan yang muncul kemudian membuat situasi politik memanas, banyak berita hoaks yang berseliweran di dunia maya dan diproduksi secara terus-menerus untuk menyerang lawan politik.
Terkait kondisi tersebut, Syarifuddin Daeng Punna tokoh Masyarakat Sulsel di Jakarta ikut berkomentar. Pria yang akrab disapa SAdAP ini mengajak pihak-pihak yang ikut terlibat dalam suksesi pemilu 2024 agar dapat menghimbau kepada semua relawan dan tim suksesnya agar saling menghargai, saling menjaga perasaan agar terhindar dari konflik yang dapat memecah belah bangsa.
Saya juga berharap, khususnya adik-adik mahasiswa jangan mudah tergiring oleh opini dan pemberitaan hoaks. Karena mahasiswa merupakan kaum terpelahar, aset bangsa ini yang berperan sebagai agen of change tambahnya.
Olehnya itu saya menghimbau tidak hanya kepada adik-adik mahasiswa akan tetapi untuk semua pihak agar tidak mudah terprovokasi dengan isu-isu negatif yang menjamur di berbagai media, khususnya di sosial media, terutama di grup-grup WhatsApp karena tidak semua yang ada digrup itu sejalan pemikirannya sehingga hal itu dapat menyebabkan terjadinya perpecahan dan permusuhan.
Sebagaimana yang pernah disampaikan oleh Ustadz Dasad Latif, saudaraku jangan terpecah belah karena pilpres, pilpres ini hanyalah pesta demokrasi, mari kita bersenang-senang jangan mau dibodoh-bodohi oleh hoax, tidak ada keuntungan yang didapat dalam perpecahan.
"Alhamdulillah kedamaian itu suatu keindahan, damai itu indah, damai itu tentram, damailah kita orang Indonesia diikat oleh ketuhanan Yang Maha Esa kemudian silakan ke-Tiga Persatuan Indonesia," ungkapnya.
Lebih lanjut, SAdAP berharap peran media dapat menciptakan suasana politik yang harmonis tanpa adanya isu negatif atau hoaks yang dikembangkan dengan tujuan membentuk opini masyarakat pungkasnya.
Saya menyarankan agar media yang belum terdaftar di dewan pers agar segera melakukan verifikasi di dewan pers sehingga secara legalitas diakui dan dilindungi oleh Undang-undang pers tutup ketua dewan pembina di beberapa ormas dan LSM ini.
0 Komentar