Jakarta - Menjelang Perhelatan Politik seringkali terjadi benturan kepentingan kelompok, hal ini terlihat dengan bermunculannya isu-isu yang terus dikaitkan dengan keyakinan atau ajaran agama.
Hal ini tentunya sangat mengusik ketentraman dan kedamaian hidup di dalam bernegara. Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa politik diwarnai dengan konflik kelompok, apalagi yang berkaitan dengan Mazhab yang kemudian mengkristal menjadi kebencian kepada sesama umat Islam.
Menyikapi hal ini, Syarifuddin Daeng Punna tokoh masyarakat Sulsel dijakarta menyampaikan pesan-pesan damai kepada semua pihak yang berseteru khususnya mengenai perbedaan Mazhab dalam Islam.
Ketika dihubungi Media, Pria yang akrab disapa SAdAP ini tidak menampik fakta-fakta yang terjadi ditengah kehidupan Umat Islam, dimana antara Sunni dan Syiah seringkali terlibat perdebatan-perdebatan yang berujung pada kebencian sesama umat Islam.
Islam mengajarkan umatnya untuk menghargai perbedaan, karena perbedaan itu merupakan sesuatu yang fitrah. Perbedaan dalam Islam dijelaskan juga dalam kitab suci Al Quran yang berbunyi : Ya Ayyuhannasu inna Kholaqnakum zakari wa unsa wajaalnakum syuuba wa qaba ila litaarofu, Qs : Al Hujurat Ayat 31.
Artinya bahwa diciptakannya perbedaan bukanlah sesuatu yang mesti dijadikan dasar untuk kita saling membenci, saling mencaci maki, menganggap diri dan kelompoknya yang paling benar pungkasnya.
Sangat Ironis melihat perpecahan khususnya dalam kehidupan umat Islam, saya terkadang miris ketika melihat perdebatan-perdebatan yang tidak produktif, saling menyalahkan pemahaman hingga mengkafirkan sesama saudara semuslim jika kita tidak sejalan dalam pemikiran dan Mazhab.
Ya, bukannya saya membela salah satu dari pihak yang berseteru paham, akan tetapi saya ingin mengajak kita semua untuk tidak menjadikan mazhab sebagai alasan untuk menciptakan ketidakharmonisan dan membenci orang-orang yang tidak semazhab dengan kita.
Sungguh sesuatu yang saya anggap primitif, padahal Nabi berpesan kepada umatnya sebelum wafat yang dikutip dari hadist Ibnu Umar bahwa, Umatku akan mengalami apa yang dialami oleh Bani Israil, seperti sejajarnya sandal dengan pasangannya, hingga apabila ada di antara mereka itu yang menyetubuhi ibunya secara terang-terangan, niscaya di antara umatku akan ada yang berbuat demikian. Dan, sungguh Bani Israil sudah berpecah belah menjadi 72 golongan, sedangkan umatku akan terpecah menjadi 73 golongan semuanya di Neraka, kecuali satu golongan. Para Sahabat bertanya: siapakah mereka, wahai Rasulullah? Maka beliau menjawab: Yaitu mereka yang berada di ajaranku dan para Sahabat2ku.
Artinya bahwa Nabi telah menitipkan pesan-pesan penting untuk umatnya bahwa Islam akan terpecah menjadi 73 golongan, yang dimana hanya 1 golongan yang akan diterima ke dalam surganya Allah azza wajalla. Namun nabi tidak pernahh memerintahkan umatnya untuk saling menghardik dan mengkafirkan sesama tutup SAdAP.
0 Komentar