Makassar - Syarifuddin Daeng Punna Tokoh Masyarakat Sulsel dijakarta ikut menyesalkan kejadian bentrok antar mahasiswa papua dengan salah satu ormas di Makassar.
Kejadian yang terjadi didepan asrama papua yang berlokasi di Jalan Lanto Daeng Pasewang kota Makassar membuat resah para pengguna jalan, pasalnya pihak yang terlibat bentrokan menggunakan batu sebagai alat untuk menyerang.
Saya sangat sayangkan insiden tersebut terjadi. Kedua belah pihak seharusnya dapat menahan diri, dan tidak terprovokasi oleh oknum-oknum yang ingin membenturkan sesama anak bangsa ucap pria yang akrab disapa SAdAP ini.
Sesama warga negara indonesia, kita mesti saling menjaga satu dengan yang lainnya, jangan mau diadu domba oleh provokator yang ingin memecah belah bangsa ini. Papua itu bagian dari NKRI dan rekan-rskan kita yang berasal dadi papua sana merupakan saudara sebangsa dan setanah air.
Memang ada wacana tentang orang asli papua yang ingin merdeka, akan tetapi hal itu hanyalah wacana yang sejak dulu sudah ada, dan saya meyakini bahwa tidak semua orang asli papua berkeinginan untuk mendeka. Masalah ini hanyalah bagian dari skenario provokator yang dilakukan untuk memecah belah NKRI pungkasnya.
Selain itu, pesan saya kepada adik-adik mahasiswa papua di Makassar, agar ingat selalu pesan orang tua kalian yang bersusah payah untuk menyekolahkan, maka gunakan kesempatan sekolah di Makassar dengan serius dan berikan motivasi kepada yang lainnya.
Dan juga pesan saya kepada ormas yang ikut serta dalam mengawal kasus papua ini agar dapat menahan diri untuk tidak berbenturan dengan mahasiswa papua. Kalau bisa rangkullah mereka, ajak berdialog dan kalau perlu saling menjaga satu dengan yang lainnya sebab mereka adalah perantau yang wajib kita jaga dan kita hormati selaku tuan rumah. Ayo kita samakan persepsi untuk memberikan rasa nyaman kepada masyarakat yang ada disekitar asrama, menjaga kondusifitas dan jangan terpancing provokasi.
Saya harapkan juga agar Jangan ada lagi pesta minuman keras di asrama-asrama mahasiswa yang dimana salah satu yang memicu terjadinya keributan adalah karena faktor minuman keras hingga mabuk-mabukan.
Lanjutnya, permasalahan ini agar tidak berlarut-larut maka semua pihak menyerahkan sepenuhnya kepada aparat TNI-Polri, apalagi menyangkut papua yang disusupi oleh kepentingan politik Internasional sehingga ada sebagian dari saudara-saudara kita dipapua menyatakan ingin merdeka dan lepas dari NKRI.
Biarkan proses hukum yang berjalan bagi mereka yang berbuat makar, dan saya yakin bahwa mahasiswa papua di Makassar dapat menahan diri untuk tidak terkooptasi dengan wacana merdeka yang terus digelorakan oleh kelompok separatis, dan kepada ormas-ormas untuk senantiasa menjaga kedamaian, ketertiban dan juga mengayomi, serahkan masalah ini kepada pihak berwajib, jangan main hakim sendiri tutup SAdAP.
0 Komentar