SAdAP : Saya Konsisten Di dunia Usaha meski banyak tawaran ikut berpolitik


Makassar - Tokoh Masyarakat Sulsel di Jakarta Syarifuddin Daeng Punna menyampaikan pandangannya ketika dihubungi awak media yang menanyakan kesediaannya untuk berpolitik di momentum pemilihan kepala daerah dan pemilihan legislatif tahun 2024. 

Menurut pria yang akrab disapa SAdAP ini, bahwa sudah ada beberapa petinggi partai politik yang menghubungi untuk diminta bergabung namun saya dengan berbagai pertimbangan yang rasional dan saya belum mengiyakan.

Benar ada beberapa yang minta saya untuk ikut dalam kontestasi pemilihan walikota makassar mendatang, dan ada juga partai politik menawarkan untuk maju sebagai calon anggota DPR RI tandasnya.

Saya mengapresiasi berbagai saran dari kerabat dan sahabat yang mensupport saya agar masuk dalam dunia politik, namun saya menyatakan belum tertarik kesana, saya masih konsisten dengan dunia usaha, apalagi semenjak covid 19 melanda dunia, banyak pengusaha yang kena dampak dan harus kembali merintis kembali usahanya yang porak-poranda akibat dihantam wabah covid 19.

Lanjutnya Jika saya diminta untuk memberi masukan kepada para calon kepala daerah dan calon anggota legislatif, maka saya siap kapan saja sebab sebagai pembina dari beberapa ormas tentu banyak harapan, aspirasi yang mesti disampaikan kepada mereka yang akan tampil sebagai pemimpin. Dan selain itu yang paling utama adalah bagaimana kedepannya para Kepala daerah, anggota legislatif dapat bekerja dengan mengedepankan prinsip-prinsip kemanusiaan. Itu yang paling utama, sebab dengan memanusiakan manusia maka sama halnya kita telah menjalankan tugas-tugas mulia dan akan bernilai pahala di akhirat nanti terangnya.

Banyak orang yang masuk dalam dunia politik namun tidak memikirkan bagaimana agar setiap manusia disejajarkan kedudukannya tanpa pandang bulu. Ada yang ketika menjabat sebagai Kepala daerah yang dipikirkan hanya bagaimana mengembalikan dana kampanye yang pernah dikeluarkan ketika pemilihan, sehingga tidak heran kalau banyak yang terkena Operasi tangkap tangan oleh KPK imbuhnya.

Kalau pemimpin yang benar-benar peduli dengan kesejahteraan masyarakatnya sudah pasti dia akan memprioritaskan kemanusiaan ketimbang kepentingan keluarga dan kelompoknya saja.

Coba kita mencontohi Khalifah Umar Bin Khattab, bagaimana ketika ia memimpin tidak mau melihat ada masyarakat yang dipimpinnya kelaparan, bahkan Khalifah Umar rela membagi gandum yang dimilikinya kepada orang-orang yang membutuhkannya dan ia rela untuk menahan laparnya.

Jika semua pemimpin di daerah dapat meneladani gaya kepemimpinan Khalifah Umar, tentu masyarakat akan merasakan kesejahteraan yang merata, keadilan sosial bagi seluruh rakyat, dan tidak ada lagi ditemukan busung lapar dan mati karena kelaparan tutup SAdAP.

Posting Komentar

0 Komentar