Makassar - Rencana Pembangunan kembali Asrama Perintis yang beberapa waktu lalu terbakar masih menyisakan duka bagi para penghuni yang mayoritas adalah personel kepolisian dan Para ASN yang bekerja dilingkungan kepolisian.
Meski begitu, Polda berencana untuk membangun kembali asrama tersebut yang saat ini tersisa puing-puing bekas kebakaran. Namun masih ada yang merasa khawatir jika pembangunan itu akan berdampak kepada para penghuni asrama yang telah menetap selama bertahun-tahun. Ada ke khawatiran jika nantinya mereka tergusur dan penghuni baru akan masuk menempati Asrama tersebut.
Terkait hal tersebut, Syarifuddin Daeng Punna tokoh masyarakat Sulsel di jakarta mengatakan bahwa baru-baru ini ia dihubungi oleh keluarga yang kebetulan bertempat tinggal diasrama tersebut.
Menurutnya pihak penghuni Asrama ketika menghubunginya menyampaikan kekhawatiran jika pembangunan asrama nanti akan menggusur keberadaan penghuni lama yang mayoritas adalah aparat polisi, ada juga pensiunan dan ASN yang bertugas di lingkup Polda Sulsel.
Saya yakin dan percaya bahwa akan ada solusi yang tepat untuk hal ini, dan dapat dibicarakan secara baik-baik untuk menemukan solusi sehingga tidak ada lagi kekhawatiran atau dugaan-dugaan yang berlebihan pungkas pria yang akarab disapa SAdAP ini.
Saya berharap agar musibah yang dialami oleh para penghuni asrama ini mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah, karena kebakaran yang terjadi meludeskan 32 rumah dan tidak ada yang tesisa sedikit pun.
Kasihan melihat kondisinya, karena disitu para korban yang rumahnya ludes terbakar, polisi, ASN Polda, dan termasuk pensiunan polri yang sama sekali tidak mempunyai tempat tinggal selain di asrama, kalau mereka digusur lantas mereka harus bagaiamana lagi, olehnya itu langkah musyawarah dilakukan agar ada jalan terbaiknya terangnya.
Kalaupun nantinya akan dibangun kembali, harapan saya agar hal ini dapat dirembugkan bersama, dan saya percaya bapak Kapolda akan memberikan solusi terbaik kepada para korban yang mayoritas adalah bawahan beliau. Jadi alangkah baiknya dibicarakan secara kekeluargaan, misalnya pak Kapolda memanggil para korban kebakaran asrama perintis dan mendengarkan secara langsung apa yang menjadi keinginan mereka sehingga tidak memunculkan polemik lagi dikemudian hari, beliau orang baik dan bijak dalam mengambil keputusan tutup SAdAP.
0 Komentar