Stafsus Menkeu Bandingkan Utang Era SBY Dengan Jokowi, Ricky Demokrat : Demi Pembenaran Hutang Ugal-ugalan Era Jokowi


Jakarta - Politisi Muda Partai Demokrat Ricky Kurniawan Chairul angkat bicara soal pernyataan Stafsus Menkeu, Yustinus Prastowo yang membandingkan utang Jokowi dan SBY.

Ricky mengatakan, bedanya Penurunan Rasio Utang era SBY dan meroketnya Rasio Utang era Jokowi, sesimple itu saja melihatnya.

"Sederhana aja sih ga usah dibikin ribet datanya, hanya demi pembenaran Hutang Ugal2an era Jokowi," tulis Ricky dalam tweet nya pada Jumat (8/4/2022).

Ricky juga mempertegas, bahwa semua harus sesuai data, jangan menjadi pembenaran untuk menutupi adanya peningkatan hutang saat ini.

"Harus jelas jika bicara data, jangan asal dikeluarkan, dan harus adil jika mau membandingkan, dan harus melihat faktor apa saja yang mempengaruhinya," ujar Ricky.

Hal senada yang disampaikan Ossy Dermawan, Wasekjen DPP Partai Demokrat saat menanggapi komentar Stafsus Menkeu yang membandingkan utang era SBY dengan Jokowi. 

Menurut Ossy, era SBY sukses turunkan rasio hutang dari 56% jadi 24%.

"Kalau melihat peningkatan utang dalam bentuk nominal saja, tentu ini kurang adil. Debt-to-GDP ratio era SBY berhasil diturunkan dari 56% menjadi 24%, kalau sekarang naik lagi menjadi sekitar 40%. Padahal Menkeunya sama yaitu Bu SMI, lalu mengapa kinerja ekonominya berbeda? Jawabnya, to some extent, leadership matters." Ungkapnya.

Sebelumnya diketahui, Staf khusus Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Yustinus Prastowo menilai utang Indonesia tidak bisa dilimpahkan dalam satu pimpinan saja.

Menurutnya, utang Indonesia merupakan kesinambungan dari para pemimpin terdahulu.

Posting Komentar

0 Komentar