Jakarta - Di akhir kontemplasi ramadhannya, Presiden Ke-6 Republik Indonesia/Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mempersembahkan lukisan karyanya yang ditujukan kepada Partai Demokrat, Minggu (17/4) sore. Lukisan tersebut bergambar dua orang yang sedang berada di bukit, membawa bendera Merah Putih dengan posisi yang lebih tinggi dibanding orang yang membawa bendera Partai Demokrat.
“Ada dua makna dalam lukisan ini. Yang pertama, bendera Merah Putih berkibar, bendera Demokrat yang sedikit lebih rendah letaknya dari Merah Putih juga berkibar. Artinya, kepentingan bangsa dan negara harus diletakkan di atas kepintangan partai,” ucap SBY. “Loyalty to my party ends, when loyalty to my country begins,” ujar SBY disambut tepuk tangan oleh para tamu undangan.
Makna kedua, SBY menjelaskan bahwa Partai Demokrat bangga berada di satu ketinggian, top of the hill and mountains. “Kalau saudara ingin panji Demokrat berkibar menjulang ke angkasa di atas ketinggian, bukit dan gunung itu, dakilah gunung itu agar bisa mengibarkan panji-panji Demokrat,” terang SBY. “Mendaki gunung tentu memerlukan upaya, keringat, determinasi, kebersamaan dan ketegaran, dan itu tantangan tersendiri. Tapi itulah satu-satunya cara untuk mendaki bukit dan gunung guna menancapkan panji-panji Partai Demokrat. Lakukan itu, insya Allah panji Demokrat akan berkibar di masa depan dan menjulang tinggi ke angkasa,” seru SBY dibalas tepuk tangan dan teriakan “amin” dari para tamu undangan yang hadir.
Terkesima dengan lukisan dan makna dari lukisan tersebut, AHY kemudian ke depan panggung dan meminta para tamu undangan untuk memberi tepuk tangan kepada SBY sekali lagi. “Memang kita harus berkeringat! Luar biasa Bapak SBY atas wejangannya, atas nasihatnya dan kontemplasinya,” ucap AHY. Ini yang tidak dimiliki anak muda. Anak muda punya energi, tapi orang tua punya pengalaman dan kebijaksanaan. Tetapi kalau kita bersinergi, senior dan junior, insya Allah akan dahsyat,” seru AHY.
0 Komentar