Jelang Aksi Mahasiswa Serentak 11 April, SAdAP : Hargai Bulan Suci Ramadhan, Jangan Anarkis dan Terprovokasi



Jakarta - Aksi demonstrasi Mahasiswa secara bersar-besaran dibulan suci ramadhan yang akan dilaksanakan secara serentak diseluruh daerah di Indonesia terus bergulir diwacanakan. Beredar spanduk dan Flyer yang menghiasi percakapan disosial media, dan ini memancing reaksi solidaritas mahasiswa se Indonesia. Yang dikhawatirkan jika puncak aksinya nanti berujung pada tindakan anarkis dan disusupi provokator.

Terkait adanya himbauan rencana aksi demonstrasi 11 April secara besar-besaran diseluruh wilayah, tokoh Masyarakat Sulsel di Jakarta, Syarifuddin Daeng Punna turut berkomentar. 

Ketika dihubungi awak media, pria yang akrab disapa SAdAP ini mengemukakan bahwa Demonstrasi yang akan dilaksanakan secara besar-besaran dibulan suci ramadhan diharapkan tidak disusupi oleh provokator.  

Adik-adik Mahasiswa adalah orang-orang Intelektual, ketika melakukan aksi demonstrasi bisa memahami yang mana sesuai dengan koridor agar tidak merugikan masyarakat lainnya. Apalagi aksinya dibulan suci ramadhan, umat Islam diwajibkan perbanyak amal sholeh, berpuasa, maka tolong dijaga jangan sampai aksi mahasiswa justru menimbulkan rasa antipati terangnya.

Saya bahkan menyarankan kalau bisa aksi demonstrasi tanggal 11 April mendatang nanti diganti dengan Aksi serentak berdoa, apalagi dibulan suci ramadhan doa-doa kita akan diijabah Allah SWT dan juga agar terhindar dari provokasi-provokasi pihak yang ingin mengacaukan stabilitas politik dan keamanan di Indonesia.

Selain itu, melihat dinamika pergerakan mahasiswa yang terus bergerak dan puncaknya di tanggal 11 April mendatang saya sarankan kepada adik-adik mahasiswa agar memikirkan masa depan bangsa dengan cara yang lebih soft dan elegan. Salah satu cara agar menghindari terjadinya chaos yaitu dengan melakukan audiensi dengan pemangku kebijakan dalam hal ini pemerintah sebagaimana yang dilalukan oleh BEM Se-Nusantara baru-baru ini. Langkah pendekatan audiens tentunya akan meminimalisir terjadinya anarkisme dilapangan, sebab tujuan dari aksi demonstrasi adalah aspirasinya untuk tersampaikan kepada pemerintah pungkasnya.

Lanjutnya, aspirasi yang dikelola dengan cara intelektual maka hasilnya juga pasti akan bermanfaat bagi kemaslahatan. Kalau dilakukan dengan cara yang tidak beradab maka sudah pasti akan merugikan mahasiswa itu sendiri dan menyusahkan masyarakat.

Insya Allah saya yakin dan percaya pemerintah akan ikut serta melakukan hal-hal yang dimana jika mayoritas masyarakat tidak menginginkan maka tidak akan terjadi termasuk misalnya wacana tiga periode dan penambahan masa jabatan presiden yang sejauh ini membuat situasi politik nampak gaduh.

Pak Jokowi seorang negarawan, beliau akan lebih mementingkan urusan pembangunan bangsa ini ketimbang memikirkan sesuatu yang dapat berimplikasi terjadinya kekisruhan. Adik-adik mahasiswa jangan mudah digiring oleh provokasi-provokasi yang dibuat oleh kelompok kepentingan tertentu, jangan sampai aksi demonstrasi yang awalnya untuk memperjuangkan kepentingan rakyat justru ternoadai karena ditunggangi dan dipolitisasi. Sebagai rakyat, kami serahkan sepenuhnya kepada aparat TNI dan Polri untuk mengamankan situasi politik dan keamanan nasional tutup SAdAP.

Posting Komentar

0 Komentar