SAdAP minta Pejabat PDAM yang baru dilantik agar dapat mengatasi krisis air dibeberapa wilayah di Kota Makassar



Makassar - Pelantikan Pejabat baru PDAM Kota Makassar Rabu, 13/01/2022 mendapat apresiasi dari berbagai pihak, salah satunya Syarifuddin Daeng Punna tokoh masyarakat Sulsel yang ada di Jakarta.

Saya dan kita semua sebagai warga kota makassar menitipkan harapan kepada pejabat yang baru dilantik untuk bekerja secara profesional dan memperhatikan wilayah-wilayah yang aliran air PDAM nya tidak lancar. Seperti wilayah kecamatan ujung tanah, kecamatan tallo, di pinggiran mariso dan biringkanayya yang dimana kebutuhan air bersihnya tidak tercukupi ujar Pria yang akrab disapa SAdAP ini.

Air bersih merupakan kebutuhan yang paling mendasar, dan harus diutamakan olehnya itu program PDAM agar melakukan pendataan secara berkesinambungan sehingga permasalahan sulitnya mendapatkan air bersih tidak lagi menjadi beban bagi warga kota makassar.
Para pejabat yang ditunjuk oleh Walikota Makassar Danny Pomanto tentunya telah melalui uji kriteria dan uji kelayakan, maka dari itu profesionalisme kerja harus dikedepankan terangnya.

Pak Danny telah melakukan banyak terobosan dalam menata pemerintahannya, dan itu perlu mendapatkan support dari seluruh stake holder.  Pejabat yang baru juga diharapkan dapat memulai kerjanya membenahi serta mengevaluasi kekurangan yang selama ini di PDAM, termasuk kerugian yang sempat menghebohkan publik.

Saya juga menyarankan agar pemerintah kota makassar dapat melibatkan tenaga teknis  dari sarjana teknik atau lulusan SMK yang betul-betul memahami seluk-beluk gangguan teknis yang selama ini menghambat distribusi air bersih di beberapa wilayah. Jika kita benar-benar serius, saya yakin bahwa banyak LSM dan juga pemerhati lingkungan hidup yang akan ikut berkontribusi dengan mengerahkan tenaga sukarela untuk membantu kerja pemkot dan PDAM dalam hal pengawasan kinerja di Lapangan, jika hal itu dibutuhkan pemkot urainya.
Lanjutnya, banyak pekerjaan-pekerjaan yang tanpa sepengetahuan walikota/bupati, dan gubernur yang berharap bahwa pekerjaan itu aman saja ternyata ujungnya berhadapan dengan hukum sehingga diharapkan ada pihak eksternal yang bertugas untuk mengingatkan, agar fungsi kontrolnya berjalan. Karena yang tidak mau transparan patut dipertanyakan, dan diduga sebagaimana peribahasa ada udang dibalik batu cetusnya.

Saran dan masukan yang kami sampaikan bukanlah sesuatu yang perlu dinilai sebagai kritik dari oposisi, nilailah apa yang disampaikan sebagai kritik membangun dan saling mengingatkan kepada kebaikan.

Cukup kasus Rumah Sakit batua yang menjerat 13 tersangka menjadi bahan introspeksi agar tidak terjadi lagi di Instansi lainnya di Kota Makassar, dan saya yakin pak Danny tidak pandang bulu dalam menegakkan aturan hukum, siapa pun yang melakukan kesalahan akan ditindak lanjuti dan diproses sebagaimana ketentuan yang berlaku dalam sebuah sistem pemerintahan tutup SAdAP.

Posting Komentar

0 Komentar