CatatanNasional.com - Pemberitaan media terkait Raja Tallo beberapa waktu lalu memasuki babak baru, pasalnya pihak M. Akbar Amir alias M. Akbar Amir Sultan Aliyah Alias I Paricu Muhammad Akbar Amir Daeng Manaba Karaeng Tanete Ma'gau Raja Tallo XIX merasa dirugikan oleh pemberitaan beberapa media.
Langkah yang diambil oleh Amir Sultan Aliyah salah satunya dengan menggugat atas pemberitaan yang dinilai sepihak.
Karena merasa dirugikan dan pencemaran nama baik maka diambil langkah proses hukum oleh Sultan Aliyah.
Terkait polemik itu, Ketua Dewan Pembina Pasukan Adat Nusantara Indonesia (PANI), Syarifuddin Daeng Punna ikut berkomentar. Menurut Pria yang akrab disapa SAdAP ini, bahwa segala sesuatu yang menyangkut adat istiadat dan budaya harusnya diselesaikan dengan cara-cara yang menjunjung tinggi nilai kearifan lokal, sipakatau, sipakainge dan sipakalebbi.
"Saya menilai bahwa polemik yang terjadi di internal kerajaan tallo adalah bagian dari dinamika yang biasa terjadi dalam kerajaan, selalu muncul pro dan kontra terlepas dari kepentingan yang diperjuangkan di dalamnya," ucapnya.
Olehnya itu, saya minta agar masalah ini di dudukkan secara kekeluargaan, dan untuk memulihkan nama baik, Akbar Amir Sultan Aliyah raja tallo XIX maka perlu dilakukan hak jawab atas pemberitaan yang menuai polemik.
Tujuan dari kerajaan-kerajaan Nusantara yang masih eksist saat ini adalah bagaimana menciptakan peradaban dengan terus menjaga warisan kebudayaan, adat istiadat yang ditinggalkan kepada generasi penerus untuk terus dirawat.
"Selain itu, tugas para raja-raja adalah menjaga warisan leluhur, seperti situs-situs sejarah peninggalan kerajaan, misalnya dimakassar sendiri situs rotterdam yang saat ini mulai diekspansi oleh bangunan-bangunan yang entah darimana kemana bisa mendapatkan izin membangun, padahal diarea itu merupakan situs yang mesti dijaga bersama oleh Pemerintah Daerah ,masyarakat terutama oleh para penerus kerajaan tallo. Hal ini perlu ditinjau untuk kemudian menjadi tugas bagi pemangku adat setempat untuk mempertanyakan hal tersebut," tutup SAdAP.
1 Komentar
ASSALAMUALAIKUM WR WB SALAM HORMAT SAYA TABE MARAJA YM SAUDARAKU SYARIFUDDIN DG.PUNNA .... Karaeng PUNNA adalah sosok yang arif bijaksana dalam menyikapi segala masalah namun masalah saya selaku SULTAN yg telah diberitakan coverside dibeberapa medianews sejak 2016 hingga sekarang 2022 sangatlah berdampak sehing seluruh elemen pemberitaan tersebut baik yg memberi sumber atau nara sumbernya serta wartawan peliputnya dan perusahaan medianya harus memberikan ruang hak jawab terkait coverside yg dia beritakan agar beritanya imbang namun janganlah memberitakan hal yg belum benar atau pasti serta harus wartawannya mengkonfirmasih dan klarifikasi atas obyek/subyek yg dimuat coverside sehingga benar tidaknya akan merugikan seseorang yg dimuat dan itu harus dipertanggungjawabkan apalagi hal masalah SULTAN ALIYAH bukan hitungan hari atau bulan coverside nya malah sudah tahunan jejak digitalnya umum semua orang dapat melihat dan mengakses berita tak benar tersebut mengakibatkan orang lain memponis salah terhadap korban coverside maka timbullah kerugian kerugian yg luarbiasa baik materil maupun inmateril terhadap korban bahkan dapat menghancurkan segalanya selam berita tersebut tdk dihapus dan hilang dari jaejak digital ...... NAH SEKARANG baik media yg meliput dan narasumber siap bertanggungjawab......?! inilah tugas DEWAN PERS memantau media cetak apalagi hal ini pernah ditangani pihak berwajib POLISI namun semuanya di anggap sepeleh dan ringan .... nah sekarang dimana Kita akan meletakkan UU ITE dan KEBEBASAN JURNALIS dalam PERBUATAN MELAWAN HUKUM.... tabe maraja Daengku KAENG PUNNA semoga BOS SADAP bisa menjadi FIGUR PEMIMPIN BANGSA INDONESIA terkusus SULAWESI SELATAN Kedepan....... SADAP......
BalasHapus