Pencitraan Mengalahkan Realitas Kinerja PKC MALUKU

Foto : Istimewa


Penulis : M. saleh Ohorella

Pencitraan mengalahkan realitas kinerja PKC Maluku karena berani tampil dengan bak seorang pemimpin yang konstitusional, mengapa demikian saya katakan seperti ini, kemunduran PMII maluku sangat drastis dan di rasakan di semua cabang-cabang di bawa kepemimpinan seorang pemimpin yang arogan selalu memprioritaskan kepentingan kelompok yang haus akan kekuasaan segala cara harus di halalkan.


ketua PKC maluku Indah Ulfa Mansyur tidak pernah menjalankan roda organisasi secara konstitusi PMII, ada beberapa pelanggaran yang saya ingin jelaskan agar hal ini juga di ketahui PB PMII. 


Yang mulai dari konferensi yang di jalankan secara sepihak pada tahun 2020 karena pada saat itu PB PMII menunjuk karakater PC PMII AMBON dari unsur PKC PMII MALUKU. makanya dengan kekuatan kuda kayu mereka berani mengambil tindakan konfrensi siluman tanpa melibatkan pihak-pihak yang punya hak suara.

dan setelah itu seluruh kader PMII dari lima komisariat dan rayon-rayon definitif hadir di sekretariat PKC maluku untuk menyakan alasan apa sehingga Ketua PKC maluku mengeluarkan rekomendasi kepada salah satu kandidat yang kita semua ketahui bahwa konferensi PMII cabang ambon baru sampai di pleno dan scrosing itu melalui kesempatan bersama. 


Yang ke dua itu si abdul gafur yang terpilih melalui hasil fatwa PKC maluku tidak juga di lantik oleh unsur PB PMII melainkan di lantik oleh PKC MALUKU tanpa persetujuan PB PMII sesuai dengan "PO BAB V

pelantikan Pasal 8 nomor 4 dalam hal tertentu dimana PB tidak dapat hadir melantik PC, maka dilantik 

oleh PKC atas persetujuan PB."

Jangankan PB melantik, pemberitahuan ke PB saja tidak ada. 

Apakah ini yang ketua PKC katakan taat akan konstitusi

Posting Komentar

0 Komentar