Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO memperkirakan bahwa dunia sedang berada pada fase menuju ujung pandemi Covid-19. Hal ini terlihat dari tren kasus yang melambat dan juga vaksinasi yang tinggi di beberapa negara.
Mengutip Reuters, peneliti badan itu memperkirakan bahwa Covid akan beralih ke penyakit endemik pada tahun 2022 mendatang. Ini juga diperkuat oleh kekebalan alami yang telah dimiliki oleh pasien Covid-19 yang telah sembuh dari virus mematikan itu.
"Kami pikir antara sekarang dan akhir 2022, ini adalah titik di mana kami mendapatkan kendali atas virus ini di mana kami dapat secara signifikan mengurangi penyakit parah dan kematian," ujar Maria Van Kerkhove, ahli epidemiologi yang memimpin tanggap darurat Covid-19 WHO.
Pandangan badan tersebut didasarkan pada pekerjaan dengan para ahli penyakit yang memetakan kemungkinan perjalanan pandemi selama 18 bulan ke depan. Pada akhir tahun 2022, WHO menargetkan 70% populasi dunia akan divaksinasi.
"Jika kita mencapai target itu, kita akan berada dalam situasi yang sangat, sangat berbeda secara epidemiologis," tambah peneliti asal Amerika Serikat (AS) itu.
Meski begitu, Maria menambahkan bahwa Covid-19 akan menjadi sesuatu yang bersifat endemik. Virus yang pertama kali ditemukan di Wuhan itu akan diperlakukan serupa seperti malaria. Namun, ia mengatakan bahwa dalam era itu Covid masih memberikan ancaman kematian.
"Endemik bukan berarti jinak," tutupnya.
Covid-19 sendiri diketahui melambat di seluruh dunia kecuali Eropa dan beberapa negara di dunia. Kasus di Benua Biru itu naik 18% yang dimotori oleh Varian Delta yang berkembang di negara dengan tingkat vaksinasi yang rendah seperti Rusia dan Rumania.
Selain Eropa, varian ini juga berkontribusi pada peningkatan infeksi di negara-negara seperti Singapura dan China, yang memiliki tingkat vaksinasi yang tinggi namun kekebalan alami yang kecil karena tindakan penguncian yang lebih ketat.
"Transisi akan berbeda di setiap tempat karena akan didorong oleh jumlah kekebalan dalam populasi dari infeksi alami dan tentu saja, distribusi vaksin, yang bervariasi ... dari satu kabupaten ke negara lain, " kata Marc Lipsitch, seorang ahli epidemiologi di Harvard TH Sekolah Kesehatan Masyarakat Chan.
Menghimpun data dari John Hopkins University, hingga saat ini, Covid-19 telah menjangkiti lebih dari 248 juta kasus di seluruh dunia. Dari jumlah tersebut, ada 5 juta warga meninggal akibat infeksi virus ini.
Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/news/20211103182335-4-288792/who-bawa-kabar-baik-ada-tanda-tanda-pandemi-covid-berakhir
0 Komentar