Momentum Hari Pahlawan, SAdAP : Generasi Muda harus belajar dari Sejarah perjuangan para Pahlawan




Hari Pahlawan yang jatuh pada tanggal 10 November dirayakan sebagai bentuk penghargaan kepada para pahlawan yang telah berjuang merebut kemerdekaan dari para penjajah. 

Hari pahlawan menorehkan catatan sejarah tentang bagaimana pejuang mengeluarkan darah dan keringatnya demi menjaga harga diri bangsa yang cukup lama dijajah.
Dimomentum hari bersejarah ini, Syarifuddin Daeng Punna salah satu tokoh masyarakat Sulsel yang ada dijakarta ikut memberi testimoni singkat ketika dihubungi awak media. Menurut pria yang akrab disapa SAdAP ini bahwa momentum hari nasional agar perayaannya itu betul-betul dilaksanakan secara khidmat, supaya generasi saat ini tidak buta dengan perjalanan sejarah bangsa kita yang dimana para pahlawan telah menghadiahkan kemerdekaan kepada bangsa ini.

Generasi muda atau yang dikenal dengan istilah milenial diharapkan dapat mengisi ruang-ruang perjuangan dengan cara yang berbeda, dulu pahlawan kita berjuang dengan menggunakan bambu runcing sebagai simbol perlawanan terhadap penjajah, namun diera sekarang ini perkembangan teknologi informasi menciptakan perang digital, dimana perang yang tidak nampak atau dikenal dengan perang asimetris urai ketua dewan pembina laskar merah putih sulsel ini.

Saya pikir untuk zaman yang serba canggih ini, generasi muda harus mampu bersaing dengan dunia global, dengan menguasai teknologi mutakhir. Potensi Sumber daya manusia Indonesia tidak kalah saing dengan negara luar, hanya saja kelemahan kita adalah karena kita terus menerus saling mencederai sesama anak bangsa, hal ini sudah saatnya ditinggalkan.
Selain itu, saya selaku ketua Pemprov Perguruan Karate BUDOKAI Sulsel berharap FORKI secara Nasional dapat membangkitkan semangat Perguruan sehingga Atlit Karate kita kembali berjaya di tingkat internasional, saya juga berharap agar hari pahlawan ini selain dirayakan untuk pendahulu kita yang gugur di medan perang melawan penjajah juga dapat memperhatikan nasib para guru, karena guru selama ini berjuang untuk mencerdaskan bangsa, mereka layak untuk mendapatkan penghargaan dihari pahlawan ini, jangan lupakan jasa mereka yang mendidik kita hingga menjadi orang yang berguna bagi bangsa dan Negara, kalau boleh guru yang saat ini masih berstatus honorer agar diangkat menjadi PNS secara bertahap, demikian harapan saya juga selaku Dewan Pembina FORUM SATU NUSANTARA (FORTUNA) yang pada tanggal 12 November 2021 ini berusia 2 Thn kepada pemerintah juga kepada wakil Rakyat agar nasib para guru mendapatkan perhatian serius, tutup SAdAP selaku pendiri yang juga pembina Pasukan Adat Nusantara Indonesia (PANI).

Posting Komentar

0 Komentar