Jakarta - Ketua umum Pemuda Indonesia Hebat (PIH) Rhuqby Adeana S sudah mengingatkan dari awal ke kawan kawan relawan, bahwa jika ingin membuat issu, kritik itu harus berbanding lurus, proporsional, objektif dan berbasis data, karena sampai saat ini tuduhan atau fitnah yang disematkan pada Menteri marves LBP dan Menteri BUMN Erick Thohir terkait Mafia bisnis PCR (polymerase chain reaction) tidak memiliki bukti autentic, hanya penggiringan opini ke publik semata, ambigu, hanya cawe cawe, membuat kegaduhan di internal kekuasaan.
Hari ini kita lihat semakin terbukti ketika issu Mafia Test PCR yang digulirkan tidak memiliki basis data yang kuat apalagi bicara alat bukti, yang dilakukan oleh sekelompok relawan yang tergabung dalam koalisi KKP ataupun koalisi teman seperjuangan jokowi. Mafia Test PCR yang dituduhkan kepada Menteri LBP dan Erick Thohir hanya sebuah issu turunan, goalnya bukan ke arah itu, "terindikasi kuat Koalisi kelompok relawan ini seperti sedang melakukan percaloan politik, ada deal deal politik memiliki motif mendesak Presiden Jokowi untuk sesegera mungkin melakukan reshuffle kabinet hanya untuk memenuhi hasrat bohir, mengganti atau menggeser posisi menteri yang ada saat ini", itu sudah gabener lanjut Rhuqby.
Sedangkan statement politik Presiden Jokowi pada saat menghadiri HUT Partai Nasdem sudah sangat jelas dan tegas Presiden belum terpikir sampai saat ini untuk melakukan reshuffle kabinet.
Lebih lanjut, ketum PIH Rhuqby Adeana S, jadi saya sarankan kepada rombongan bebek atau koalisi relawan aksi issu Mafia Test PCR yang sudah semakin gak karuan ini, sudahi sajalah legowo, rakyat bising, rakyat butuh kepastian hidup. Kalian harus berani bersikap sampaikan ke publik dan minta maaf secara terbuka kepada Presiden Jokowi, Menteri Marves LBP dan Menteri BUMN Erick Thohir, sebagai langkah solusi bersama, guna menjaga soliditas dan kondusifitas di lingkaran Presiden Jokowi.
"Berani menyatakan salah itu hebat, kami sangat menghargai itu sebagai langkah sportif kawan kawan. perlu kita ingat jangan sekali kali mengambil keuntungan sesaat dalam politik, langkah kita masih panjang, hari hari esok adalah milik kita.
Mari hari ini kita kembali bersama sama mengawal, menjaga dan mensukseskan program besar Presiden Jokowi, Visi Indonesia Maju," tutup Rhuqby.
0 Komentar