Jakarta, 18 NoVember 2021
forum Silaturahmi santri Sahabat Polisi (FSSP) mengecam keras oknum yang membenturkan antara polisi dalam hal ini Densus 88 Anti Teror POLRI dan MUI kaitan dalam penindakan berbagai kasus tindak pidana radikalisme dan terorisme yang selama ini terjadi dan marak di Indonesia khususnya terkait penangkapan salah satu pengurus MUI Pusat.
Ketua Umum Forum Santri sahabat Polisi (FSSP), Dedy Chandra mengatakan bahwa sudah menjadi tugas negara,pemerintah khususnya densus 88 Anti Teror POLRI bersama masyarakat bahu membahu memberantas tindak pidana terorisme dan radikalisme termasuk MUI sebagai wadah yang selama ini menjadi ujung tombak dalam upaya menangkal arus radikalisme dan terorisme.
"kami sangat mendukung langkah2 strategis Densus 88 dalam pemberantasan kasus radikalisme dan terosisme termasuk yang berafiliasi didalamnya juga jaringan2 finansial mereka dan kami berharap, fihak-fihak yang mencoba membenturkan dan menggiring opini seolah2 Densus 88 benci kepada ulama itu mereka harus sadar bahwa kita bersama2 bahwa terorisme dan radikalisme adalah musuh bersama jangan hanya cuma bikin gaduh saja seolah olah ulama di kriminalisasi oleh negara.ga ada itu" katanya.
" Densus 88 Anti Teror POLRI bertindak sudah sesuai dengan UU No 5 tahun 2018 tentang Perubahan Atas UU 15 tahun 2003 tentang Penetapan Perppu 1 tahun 2002 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme yang menekankan bahwa tindak pidana terorisme yang selama ini terjadi di Indonesia merupakan kejahatan yang serius yang membahayakan ideologi negara, keamanan negara, kedaulatan negara, nilai kemanusiaan, dan berbagai aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta bersifat lintas negara, terorganisasi, dan mempunyai jaringan luas serta memiliki tujuan tertentu sehingga pemberantasannya perlu dilakukan secara khusus, terencana, terarah, terpadu, dan berkesinambungan, berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 " ujarnya.
" terakhir kami menghimbau kepada masyarakat di seluruh Indonesia, untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh oknum2 tertentu yang tidak bertanggungjawab yang ingin memecah belah persatuan para ulama, umaro serta memecah persatuan dan kesatuan NKRI demi kepentingan tertentu"pungkasnya.
0 Komentar