Covid 19 Belum Usai, Disiplin F Manao Menyalurkan 22 Ribu Masker untuk Masyarakat di Nias Selatan

Foto : Disiplin Manao saat wawancara


CN-Berkaca dari cukup suksesnya penanganan COVID-19 di Jakarta dan Indonesia secara keseluruhan, Hakim Tinggi PTTUN DKI, Disiplin F Manao, membuat Gerakan Sosial yang bernama "Gerakan Nias Selatan Bermasker".

Kegiatan yang diluncurkan pada Sabtu (2/10/2021) di Jakarta ini, bertujuan untuk membantu masyarakat Nias khusnya Nias Selatan agar dapat melindungi sekaligus mencegah masyarakat setempat terpapar wabah virus corona (COVID-19).

"Kita harus apresiasi apa yang menjadi program pemerintah, apalagi setelah diterapkannya PPKM ini sangat luar biasa berhasil, artinya kesadaran orang memakai masker, bagaimana mengontrol pergerakan masyarakat, vaksinasi yang tinggi ini sangat positif. Tapi Indonesia tidak terhenti di Jakarta, saya mau negeri ini betul-betul bisa bebas dari COVID-19. Nah mimpi saya Nias itu walau pulau terluar, terisolasi, bahkan termiskin juga, harus juga tersentuh pelayanan kesehatan yang sama dengan penanganan COVID-19 seperti Jakarta," kata Disiplin F Manao kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (2/10). 

Menurutnya, saat ini masyarakat tidak bisa hanya memandang COVID-19 tanggung jawab pemerintah, namun kesadaran masyarakat juga dibutuhkan, karena meski telah relatif landai, kemungkinan untuk lonjakan kasus tetap ada, terlebih ada prediksi Puncak Gelombang 3 COVID-19 akhir tahun. 

Foto : Isitimewa

"Kesehatan itu bukan saja tanggung jawab pemerintah tapi juga tanggung jawab seluruh masyarakat di manapun. Karenanya saya sebagai putra nias merasa bahwa kalau tidak sekarang kapan lagi melakukan sesuatu yang berguna bagi pemantapan kesehatan di pulau nias," ujarnya

Lebih lanjut, pria yang biasa disapa DFM ini mengatakan Gerakan Nias Selatan Bermasker ini tak hanya membagikan masker kepada masyarakat Nias Selatan, namun juga gerakan untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk terus disiplin selama virus ini masih ada 

"Ini kan bukan sekedar bagi, tapi juga kita akan melakukan sosialisasi betapa penting kita melakukan 3m bahkan 5m," katanya. 

DFM mengungkapkan, gerakan ini lahir dengan berangkat dari fakta yang ia lihat saat dirinya pulang ke kampung halamannya yakni Nias Selatan, pada akhir tahun 2020 lalu. Di sana, ia melihat masyarkat di Nias Selatan banyak yang tidak memakai masker, padalah situasi COVID-19 masih terjadi.

"Saya waktu itu ke gereja dan saya heran, kaget yaampun ini dari 800 jiwa hanya saya dan istri pakai masker selebihnya tidak memakai masker. Saya malu hati sendiri, tapi di situ saya berpikir kita enggak bisa salahkan masyarakat namun perlu diberi pemahaman dan wawasan bahwa bagaimanapun pemerintah mencanangkan meningkatkan imunitas bersama dan kalau bukan kita sendiri siapa lagi," ucapnya. 

Terlebih, dengan adanya varian baru yaitu virus Delta sehingga membuat pemerintah berlakukan kebijakan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masayarakat (PPKM) Darurat. 

Tak hanya itu, Gerakan Nias Selatan Bermasker itu juga kedepannya, lanjut DFM tak hanya membagikan masker namun juga akan melakukan kegiatan vaksinasi untuk menaikan herd immunity masyarakat di Kabupatem Nias Selatan. 

"Kita ada program vaksinasi kerjasama  antara yayasan penerus bangsa dimana istri saya menjadi ketua dengan pihak kepolisian jadi kita sudah layangkan surat sebenarnya sudah di legalisir dan kapapolda sumtra utara itu brangkat ke Nias dan memimpin vaksinasi di Pulau Nias 2.000 vaksin. Namun kami akan terus lanjutkan karena Nias Selatan butuh sampai 200.000 dosis vaksin, demi membantu untuk memenuhi target nasional tervaksin 80 persen," ungkapnya. 

Pejabat Yudikatif ini pun mengungkapkan bahwa, Kepulauan Nias hari ini masih termasuk zona hijau. Namun demikian hal itu bukan tolak ukur untuk masyarakat Nias lalai untuk tetap menjaga diri dan tubuhnya. 

"Nias memang masih termasuk zona hijau sampai hari ini, bahwa ada yang terpapar betul, tapi tidak seramai di jakarta tapi itu tidak alasan untuk tidak melakukan protokol kesehatan. Namun tetap dengan diisi sosialisasi mengenai protokol kesehatan, karena dari dialog kami bersama dinas kesehatan setempat terungkap program semacam ini sempat dilakukan namun kesadaran masyarakat yang kurang padahal itu menggunakan dana daerah, karenanya kami akan membantu dorong kesadaran ini demi kepentingan bersama bukan hanya pribadi," tandasnya. 

Diketahui, Gerakan Nias Selatan Bermasker ini akan membagikan untuk tahap pertama sebanyak 22.000 masker yang akan dikirim ke Kepulauan Nias Selatan dan acara ini berlangsung secara simbolis kepada masyarakat paguyuban Nias Selatan di kediaman pribadinya, Tebet, Jakarta Selatan.


Posting Komentar

0 Komentar