CatatanNasional.com, Banten - Belakangan ini beredar isu terkiat Pekerja Oporator Komputer tenaga kesehatan (Nakes), lantaran gaji atau honor yang di berikan Pemprov Banten kepada tenaga kerja tersebut dianggap belum layak. Padahal gaji mereka Rp 2,500,000 ditambah transport sebesar Rp 150,000 setiap tugasnya.
Namun isu tersebut menuai kontroversi, pasalnya beberapa tenaga oporator Nakes yang di rekrut melalui seleksi oleh Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Banten mengaku gaji yang diterimanya tersebut sangatlah layak.
Lukman Pamungkas salah satu tenaga operator mengaku, saat ini banyak yang kesulitan mencari pekerjaan lantaran terdampak pandemi covid-19. Kata Lukman dengan adanya rekruitmen tenaga kerja dari Pemprov Banten melalui BKD sangat membantu.
“Yang awalnya nganggur tidak punya pekerjaan terus ada rekrutmen Pemprov melalui BKD ini sangat membantu, alhamdulilah saya juga awalnya nganggur terus daftar melalui web resmi setelah semua proses dilakukan alhamdulilah diterima,” katanya.
Menurutnya. Gaji yang didapatnya dari Pemprov Banten terbilang layak, karena kata Lukman dalam satu minggu dirinya bekerja 1-2 hari ditambah mendapat transport serta makan minum saat bekerja.
“Kerjanya juga tidak terlalu capek, gaji 2,5 juta ditambah transport 150 ribu itu sangat layak, apalagi lulusan SMA, coba aja honorer di pemerintahan berapa gajinya perbulan yang setiap hari mereka masuk,” ujarnya.
“Saat kerja saya juga dapat makan minum, kerja enggak setiap hari bisa sampingan juga usaha lain-lain di rumah seperti jualan,” sambungnya.
Senada juga disampaikan Dede Deri Ranggani, dirinya berterimaksih kepada Gubernur Banten Wahidin Halim telah memberikan honor yang layak bagi pekerjaanya.
“Saya masih yakin kalau gaji itu sesuai dengan pekerjaan, kalau mau gaji lebih dari itu ya beban kerjanya juga lebih dari itu, saya secara pribadi sangat berterimaksih kepada pak Gubernur, ini sangat layak gaji plus transport coba aja hitung keseluruhan ditambah makan minum,” katanya.
0 Komentar