CatatanNasional.com, Jakarta - Dudung Abdurachman adalah pria kelahiran Bandung, Jawa Barat, 16 November 1965.
Diberitakan Tribunnews.com, Dudung Abdurachman lulus dari Akademi Militer pada 1988 dari kecabangan infanteri.
Ia kemudian menjabat sebagai Wagub Akademi Militer pada tahun 2015 hingga 2016.
Keluar dari lingkup Akademi Militer, Dudung Abdurachman juga pernah menjabat sebagai staf khusus KSAD dan Waaster KASAD.
Hingga pada 2018, ia kembali ke lingkup akademi militer dan menjabat sebagai Gubernur Akmil hingga 2020.
Setelahnya ia diangkat sebagai Pangdam Jaya pada 27 Juli 2020.
Meski baru 10 bulan menjabat Pangdam Jaya, tapi Dudung langsung diangkat menjadi Pangkostrad, salah satu jabatan strategis di TNI AD.
Dikutip dari YouTube KompasTV yang tayang 27 Juni 2020, ia mengisahkan soal perjuangan orang tuanya yang membesarkan kedelapan saudara-saudaranya, termasuk dirinya.
Ayahnya adalah seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS), tapi meninggal dunia saat Dudung Abdurachman duduk di bangku SMP.
"Setelah bapak nggak ada ya ibu berjualan kue, kerupuk, terasi," katanya.
Ia pun juga berkewajiban untuk membantu sang ibu, hingga mencari kebutuhan yang dibutuhkan rumah.
"Saya harus cari kayu bakar dekat rumah dan keliling di asrama jualan," tuturnya.
Tanpa rasa malu, pihaknya juga menceritakan pernah menjadi loper koran saat duduk di bangku SMA.
"Jadi pagi saya ambil koran, saya baca-baca dulu koran itu terutama Kompas, saya paling seneng tajuk rencana Kompas," katanya.
Setelah rutinitasnya mengantar koran selesai, Dudung Abdurachman mengedarkan berbagai dagangan buatan ibundanya.
Lantas, kejadian unik pun terjadi di mana dagangan ibunya yang dijajakan pernah ditendang oleh seorang anggota TNI.
Hingga akhirnya oknum Tamtama itu mendapat teguran karena telah berlaku buruk terhadap dirinya.
Namun kejadian tersebut justru menjadi motivasi serta semangat bagi Dudung Abdurachman hingga mengaku mulai bangkit dan semangat.
"Awas nanti saya bilang, saya jadi perwira nanti saya," ujar Dudung.
Rupanya motivasi tersebut terealisasi bahkan hingga saat ini ia suskes menjadi seorang Perwira TNI AD.
Riwayat Jabatan
- Dandim 0406/Musi Rawas
- Dandim 0418/Palembang
- Aspers Kasdam VII/Wirabuana, dari tahun 2010 hingga 2011
- Danrindam II/Sriwijaya pada tahun 2011
- Dandenma Mabes TNI
- Wagub Akmil pada tahun 2015 hingga tahun 2016
- Staf Khusus Kasad pada tahun 2016 hingga tahun 2017
- Waaster Kasad pada tahun 2017 hingga 2018
- Gubernur Akmil pada tahun 2018 hingga 2020
- Pangdam Jaya, dilantik pada tahun 2020
- Pangkostrad TNI AD
Harta Kekayaan
Penelusuran Tribunnews.com, Dudung Abdurachman terakhir melapor harta kekayaan saat menjabat Pangdam Jaya.
Tanggal laporan tertulis pada 31 Desember 2020.
Artinya belum ada laporan periodik saat Dudung Abdurachman menjabat Pangkostrad.
Sementara Tribunnews.com pernah memberitakan harta kekayaan Dudung saat menjabat Pangdam Jaya.
Dikutip dari elhkpn.kpk.go.id, Dudung Abdurachman telah dua kali melaporkan harta kekayaannya.
Pertama, saat ia menjabat sebagai Gubernur Akademi Militer (Akmil) pada 2020, kemudian saat menjabat sebagai Pangdam Jaya.
Dari LHKPN itu diketahui, harta kekayaan jenderal bintang dua itu tak terlalu naik secara signifikan.
Saat menjabat sebagai Gubernur Akmil, Dudung Abdurachman memiliki harta sebesar Rp 610.000.000.
Kemudian setelah bergeser menjadi Pangdam Jaya, harta Dudung Abdurachman naik sekitar Rp 475 juta menjadi Rp 1.085.464.275.
Dari jumlah itu, Dudung Abdurachman hanya memiliki dua bidang tanah dan bangunan, tiga unit kendaraan, serta kas dan setara kas.
Ia juga memiliki utang sehingga mengurangi jumlah asetnya.
Sumber : Tribunnews.com
0 Komentar