Catatan Nasional .com- Jakarta - Sekelompok Mahasiswa yang memakai almamater kampusnya masing-masing kembali mendatangi gedung KPK untuk menyuarakan aspirasi dugaan keterlibatan Airlangga Hartarto dalam kasus suap seperti Kasus PLTU Riau-1,PLTU Tanjung Jati dan kasus suap PKP2B PT yang dimana aspirasi tersebut dimuat dalam bentuk surat untuk diberikan kepada perwakilan KPK.
Namun sebelum bertemu dengan perwakilan pewagai KPK mereka langsung dihadang-hadangi dan dorong-dorong dengan kekerasan oleh para preman-preman yang diduga menjadi suruhan Airlangga Hartarto
“Dalam situasi PPKM kami datang bukan untuk demonstrasi, tapi hanya menyampaikan desakan pemeriksaan untuk Airlangga kepada KPK yang kami tulis dalam bentuk surat” ujar peri silaban mahasiswa jayabaya selaku kordinator aksi
Kreatifitas dalam menyampaikan hak konstitusional tersebut harus patut diapresiasi kepada mahasiswa yang berada dalam negara demokrasi ini, namun memang disayangkan apabila ada preman yang menjadi suruhan dari pimpinan salah satu lembaga negara yang dalam hal ini adalah Airlangga Hartarto menyuruh para preman untuk menghalangi dan mematikan penyampaian aspirasi mereka.
“ kalo gak salah ngapain harus nyuruh preman buat menghalang-halangi dengan cara kekerasan sih? tanya peri”
Rencananya setelah mendatangi KPK mereka juga akan mendatangi Kemenkoekonomi namun juga menurut keterangan mereka ada Preman yang stand by dilokasi untuk memukul mundur mereka, namun mereka akan ganti hari karna saat itu sudah sore.
namun walaupun dengan keadaan begitu mereka mengatakan tidak akan takut dan tidak akan mundur selangkahkan dan akan terus bergerak karna mereka hanya melakukan konferensi pers dengan tetap mentaati protocol kesehatan dan mengirimkan surat kritikan yang berisi ketidak becusan dan kegagalan Pak Airlangga dalam memimpin Kementrian Kordinator Bidang Ekonomi dilihat dari kinerja yang buruk.
Selanjutnya dalam surat tersebut juga berisikan desakan mundur kepada Pak Airlangga untuk mundur sebagai Ketua KPC PEN juga karna melihat kegagalan kinerja yang berdampak pada ketidak kendalian dan angaka Positif yang semakin banyak dengan ditambah pada Airlangga yang hanya fokus untuk nyampres.
Menurut keterangan Peri Silaban aksi itu akan dilaksanakan dalam waktu dekat ini.
“ Kami tidak akan mundur selangkah pun karna nasib rakyat adalah tanggung jawab kami sebagai Mahasiswa, apapun resikonya kami akan hadapi” tambah bahar Mahasiswa Said
“ Pak Airlangga kalau memang kesatria datangi kami mahasiswa, bukan malah benturin kami dengan preman, gimana mau jadi presiden kalau menghadapi mahasiswa saja dengan cara kekerasan, kalau anti kritik juga jangan jadi pejabat negara dong” ujar ricki ketua Bem Unija
0 Komentar