CatatanNasional.com, Makassar - Pernyataan Walikota Makassar Danny Pomanto yang beredar di berbagai grup sosial media menuai banyak kecaman dikarenakan pernyataan tersebut justru membuat kepanikan warga, ibarat menebar ancaman.
Terkait polemik tersebut, Syarifuddin Daeng Punna turut mengecam sikap dari Danny Pomanto. Menurut Pria yang akrab disapa SAdAP ini, bahwa Danny mempertontonkan watak arogan, tidak layak disebut pemimpin ujarnya.
Seorang Pemimpin itu mesti bersikap proporsional dan setiap perkataannya harus bijak dalam menjawab setiap kritik dan saran. Kalau cara bertutur kata seperti yang beredar itu sebenarnya bukan cerminan seorang pemimpin, karena terkesan menebar ancaman kepada warga.
Saya Ingatkan agar bapak Walikota tidak bersikap arogan, berikan contoh kepada Masyarakat untuk bijak dalam menyelesaikan suatu persoalan karena bapak itu dipilih oleh mayoritas Warga kota Makassar terang SAdAP.
Lanjutnya, Sebagai seorang pejabat negara sekelas walikota, Danny Pomanto seharusnya menerima setiap kritikan untuk berbenah bukan justru malah memberi pernyataan-pernyataan kontroversi yang menyayat hati warga kota Makassar.
Sebenarnya kritik yang membangun serta penolakan masyarakat terhadap satgas detektor disikapi dgn Arif dan bijaksana kira-kira dimana letak kesalahannya, apakah karena tim yang dibentuk itu adalah satgas yang profesional atau hanya berdasarkan kedekatan-kedekatan personal pak walikota harusnya menyikapinya secara dingin urai SAdAP.
Apabila pernyataan Seperti yang ada divideo itu mengancam warga nya sangat tidak layak, dan akan memancing timbulnya kembali umbaran berbagai kasus kasus lama yg terindikasi di kepemimpinan Danng sebagai walikota yang masih belum terungkap oleh KPK Seperti kasus dana tantim di PDAM Kota Makaasar, dimana pada waktu itu sudah ada temuan BPK SulSel tetapi ternyata BPK SulSel tidak melaporkan kasus ini di BPK RI, Saya rasa kasus ini harus dituntaskan agar tidak menjadi fitnah kedepan, silahkan pak walikota pikirkan hal ini agar kedepannya tidak ada lagi permasalahan baru yang muncul, dan bila kasus ini tidak dituntaskan oleh ormas lebih baik para ormas mengganti atributnya saja, sebab SAdAP meminta agar ormas stop tapi dengan arogansi seperti tayangan tersebut menebar ancaman maka SAdAP akan turun panggung demi masyarakat kota makassar yang sama kita cintai dengan mengedepankan budaya Siri na pacce, tutup SAdAP.
0 Komentar