CatatanNasional.com, Jakarta - Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran mengungkap keterlibatan ‘Asmoro’ dalam maraknya aksi pungli di Tanjung Priok, Jakarta Utara. Para ‘Asmoro’ dikendalikan 4 kelompok pungli yang berkedok jasa pengamanan.
Lalu siapa sebenarnya Asmoro?
Irjen Fadil mengatakan, Asmoro merupakan sebutan untuk preman di kawasan Tanjung Priok. Mereka berperan sebagai pengganggu sopir truk yang masuk kawasan pelabuhan.
“Untuk memuluskan aksinya mereka ini menyuruh preman yang disebut Asmoro untuk melakukan tindakan kriminal,” kata Fadil di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (17/6).
Fadil menyebut, para Asmoro kadang berpura-pura menjual minuman kemasan ke para sopir. Saat sopir terpancing membeli, mereka matok harga besar hingga akhirnya terjadi pemerasan dan pengrusakan.
“Merampas, mencuri HP, memeras dengan modus operandi jual Aqua dengan harga tinggi serta melakukan pengrusakan terhadap kendaraan yang belum pasang stiker,” ujar Fadil.
Untuk terhindar dari Asmoro, kata Fadil, para kelompok pungli lalu menawarkan jasa pengamanan ke perusahaan jasa angkutan. Nantinya truk kontainer yang sudah menyetor uang akan diberi stiker tanda keamanan.
“Apabila ingin aman dari gangguan kelompok di jalan dari gangguan asmoro maka sebaiknya mereka bergabung,” tandasnya.
Berikut 4 kelompok preman yang lakukan pungli di Tanjung Priok:
Kelompok Bad Boy diamankan 4 tersangka yakni pimpinan, staff, koordinator, dan koordinator asmoro (preman). Total pungli Rp 9.100.000.
Kelompok Haluan Jaya Perkasa diamankan 6 tersangka yakni pimpinan, admin, anggota, koordinator lapangan, hingga koordinator asmoro. Total pungli Rp 177.349.500
Kelompok Sapta Jaya diamankan 3 tersangka yakni pimpinan, koordinator lapangan, dan admin. Total pungli Rp 24.650.000
Kelompok Tanjung Raya Kemilau diamankan 10 tersangka yakni mulai dari pimpinan, koordinator lapangan, koordinator pungli, staff, hingga admin. Total pungli yang disita Rp 82.690.000.
Sumber : kumparan.com
0 Komentar