CatatanNasional.com, Makassar - Baru-baru ini beredar pemberitaan media yang menyebutkan bahwa diduga Kepala Sekolah SMA Negeri 5 Makassar memelihara Preman dan wartawan. Munculnya berita yang menyeret nama Kepala sekolah penyebabnya karena ada salah satu orang tua calon siswa yang melakukan protes karena anaknya tidak lolos dalam seleksi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) melalui jalur zonasi.
Terkait hal itu, Syarifuddin Daeng Punna salah satu tokoh Masyarakat Sulsel dijakarta ikut bersuara. Sebenarnya ini hanya kesalahpahaman saja, bisa saja karena begitu banyak pendaftar hingga ada berkas pendaftaran yang tidak diperhatikan secara teliti ujar Pria yang akrab disapa SAdAP ini.
Sebagai Alumni SMA Negeri 5 Makassar, saya berharap agar semua pihak khususnya pewarta dan LSM yang ikut menyikapi masalag ini agar tidak gegabah dalam mengambil keputusan apalagi dengan menduga-duga suatu persoalan tanpa melakukan kroscek secara seksama, karena hal ini tentu akan berujung pada fitnah, tambahnya.
Lanjutnya, dalam pemberitaan yang dimuat oleh salah satu media online, sungguh memiriskan karena memojokkan dan melakukan penilaian-penilaian yang didasari pada sesuatu yang tidak objektif, kalau memang benar kepsek memelihara Preman seharusnya dibuktikan, jangan justru menduga tanpa mengkroscek kebenarannya. Seharusnya Pihak LSM bijak dalam menyikapi masalah ini sebab secara kelembagaan SMA Negeri 5 tercoreng akibat adanya pemberitaan media tersebut.
Saya berharap juga kepada aparat penegak hukum agar memberikan tindakan kepada penyebar-penyebar fitnah karena itu merusak nama baik seseorang dan almamater.
Sebagai Alumni saya angkat bicara karena kecintaan saya kepada almamater, dan semua tuduhan dengan mengatasnamakan dugaan Kepala sekolah menelihara preman dan wartawan adalah suatu fitnah yang keji tutup SAdAP
0 Komentar